Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lokakarya Pendidikan Sekolah Islam Wihdatul Ummah Takalar: Integrasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

29 Januari 2025   05:33 Diperbarui: 29 Januari 2025   05:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokakarya Pendidikan: Pembelajaran Mendalam di Sekolah Islam (sumber: dokpri)

"Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan signifikan dalam strategi pembelajaran guru agar mampu mendukung kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis siswa," ungkapnya.

Lokakarya Pendidikan: Pembelajaran Mendalam di Sekolah Islam (sumber: dokpri)
Lokakarya Pendidikan: Pembelajaran Mendalam di Sekolah Islam (sumber: dokpri)

Menurutnya, Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) adalah pendekatan yang menciptakan suasana belajar bermakna dan menggembirakan dengan melibatkan siswa secara aktif dalam isu-isu nyata. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan enam kompetensi utama: Karakter, Kewarganegaraan, Berpikir Kritis, Kolaborasi, Komunikasi, dan Kreativitas. 

"Melalui pembelajaran mendalam, siswa diajak berpikir kritis dan kreatif, mengerjakan proyek berbasis masalah, dan menyelesaikan isu-isu yang relevan dengan kehidupan nyata, namun tetap sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam," jelasnya.

Elemen kunci dari pembelajaran mendalam, lanjutnya, adalah project-based learning, yang mendorong siswa untuk belajar dengan mengerjakan proyek yang menuntut pemikiran mendalam dan kerja sama tim. 

"Dalam pembelajaran ini, siswa tidak hanya belajar untuk menjawab pertanyaan, tetapi juga memahami dan memecahkan masalah yang memiliki dampak nyata," tambahnya.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa guru memegang peran utama dalam keberhasilan metode ini. "Pembelajaran mendalam tidak hanya tentang metode, tetapi juga tentang perubahan pola pikir guru. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menarik, bermakna, dan berorientasi pada peserta didik," tegasnya.

Dalam penutup materinya, Ustaz Muh. Asri juga menyampaikan relevansi pendidikan Islami dalam pendekatan ini. Ia menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai syariat dalam proses pembelajaran. 

"Pembelajaran yang mendalam ini harus tetap selaras dengan prinsip Islam. Nilai-nilai moral, akhlak, adab,  dan etika Islami harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap proyek dan kegiatan belajar siswa," ujarnya.

Hujan deras yang turun di tengah acara tidak menyurutkan semangat peserta untuk terus menyerap ilmu. Para guru yang hadir terlihat memperhatikan dengan serius setiap poin penting yang disampaikan. Lokakarya ini menjadi momentum refleksi bersama tentang pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan, dari sekadar transfer ilmu menuju pendidikan yang lebih bermakna dan mendalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun