Takalar - Mukerda X Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Takalar menjadi momen strategis yang sarat makna. Mengusung tema, "Mengokohkan Soliditas dan Kolaborasi, Mewujudkan Indonesia Maju yang Berkah," kegiatan ini digelar pada Ahad, 19 Januari 2025, di Gedung Yayasan Ibnu Mubarok Wahdah Islamiyah Takalar.
Dalam suasana penuh keakraban, acara ini menjadi ruang evaluasi dan perencanaan untuk memperkuat peran dakwah yang berkelanjutan. Mukerda bukan sekadar forum internal organisasi, tetapi juga bentuk komitmen Wahdah Islamiyah dalam menghadirkan manfaat nyata bagi umat.
Ketua DPD Wahdah Islamiyah Takalar, Ustaz Manaungi S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya soliditas dalam menjalankan amanah dakwah. Menurutnya, setiap pengurus adalah bagian penting dari roda dakwah. "Kita ini ibarat saklar lampu, tugas kita menghidupkan cahaya dakwah," ujarnya.
Pesan ini menggugah kesadaran bahwa keberhasilan dakwah tidak mungkin dicapai oleh individu, melainkan melalui sinergi seluruh elemen organisasi. Dalam dakwah, soliditas bukan sekadar teori, tetapi fondasi untuk membangun kerja kolektif yang produktif.
Kesederhanaan pelaksanaan Mukerda X menjadi simbol efisiensi sekaligus fokus pada esensi. Ketua DPD menyampaikan bahwa acara ini dirancang menyesuaikan anggaran, mengingat berbagai kegiatan besar telah dilaksanakan sebelumnya.
Namun, kesederhanaan itu tidak mengurangi nilai strategis Mukerda sebagai momentum refleksi dan perencanaan. Hal ini mengingatkan kita bahwa keberkahan dakwah tidak diukur dari kemewahan acara, tetapi dari keikhlasan dan kontribusi nyata yang lahir darinya.
Selanjutnya, Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan, Ustaz Hasanuddin, dalam sambutannya juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kolaborasi dalam dakwah. "Jangan ada yang merasa kecil, semua pengurus punya porsi yang sama dalam mengembangkan dakwah," tegasnya.
Pesan ini meneguhkan bahwa dakwah adalah tanggung jawab bersama. Setiap kader, terlepas dari posisi strukturalnya, memiliki peran yang signifikan dalam mewujudkan visi organisasi. Kolaborasi adalah kunci untuk menjawab tantangan zaman sekaligus memperluas jangkauan dakwah.
Perjalanan Wahdah Islamiyah Takalar memberikan banyak pelajaran berharga tentang arti kerja keras dan kepercayaan. Dari awal yang sederhana dengan jumlah kader yang terbatas, kini organisasi ini telah tumbuh menjadi salah satu pilar dakwah yang diandalkan masyarakat.
Keberhasilan membangun fasilitas pendidikan, seperti sekolah-sekolah Islam terpadu, adalah bukti nyata kepercayaan masyarakat terhadap Wahdah Islamiyah. Termasuk pendirian bisnis syariah Wahdah Mart dan koperasi syariah Minasata. Kepercayaan ini bukan hanya hasil kerja keras pengurus, tetapi juga buah dari komitmen organisasi dalam melayani umat.
Dalam konteks dakwah, soliditas dan kolaborasi adalah laksana dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa soliditas internal, kolaborasi secara personal pengurus akan sulit tercapai. Sebaliknya, kolaborasi tanpa soliditas hanya akan menghasilkan gerakan yang rapuh.
Oleh karena itu, Mukerda X menjadi momentum untuk memperkuat keduanya. Setiap program yang dirancang harus didasari oleh semangat kebersamaan dan keinginan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi umat.
Selain membahas program kerja, Mukerda X juga menjadi ajang penguatan nilai-nilai spiritual dan kepemimpinan. Ketua DPD mengingatkan bahwa pengurus bukan sekadar pelaksana tugas, tetapi juga teladan bagi kader lainnya.
Dalam dakwah, teladan adalah kunci untuk menggerakkan hati dan pikiran umat. Seorang pengurus harus mampu menginspirasi melalui sikap, ucapan, dan tindakan. Dakwah bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang mencontohkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua DPW menyampaikan tiga aspek penting dalam pengembangan dakwah: pencapaian jumlah kader, ketahanan keluarga, dan kemandirian finansial. Ketiga aspek ini saling berkaitan dan menjadi pilar utama dalam membangun dakwah yang berkelanjutan.
Peningkatan jumlah kader adalah upaya untuk memperluas jangkauan dakwah, sementara ketahanan keluarga memastikan bahwa nilai-nilai Islam tertanam kuat dalam setiap rumah tangga. Adapun kemandirian finansial adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program-program dakwah tanpa bergantung pada pihak luar.
Dalam perspektif yang lebih luas, Mukerda X mengajarkan bahwa dakwah bukan sekadar aktivitas, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual. Setiap langkah yang diambil, setiap program yang dirancang, dan setiap keputusan yang diambil adalah bagian dari ibadah. Oleh karena itu, keberhasilan dakwah tidak hanya diukur dari capaian fisik, tetapi juga dari keberkahan yang dirasakan oleh umat.
Mukerda X Wahdah Islamiyah Takalar memberikan inspirasi tentang pentingnya kerja sama dan kebersamaan dalam dakwah. Dalam suasana penuh kehangatan, acara ini menjadi saksi lahirnya komitmen baru untuk terus melayani umat.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua DPW, kolaborasi adalah kekuatan yang akan membawa dakwah ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan soliditas dan kolaborasi, Wahdah Islamiyah Takalar siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.
Dakwah adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, tetapi juga penuh harapan. Dalam setiap tantangan, ada peluang untuk memperkuat tekad dan langkah. Dalam setiap peluang, ada tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik. Demikian untaian pituah yang disampaikan ketua DPW sembari membuka dengan resmi Mukerda ini.
Semoga Mukerda X ini menjadi titik awal bagi Wahdah Islamiyah Takalar untuk terus bergerak maju, mengokohkan soliditas, menjalin kolaborasi, dan mewujudkan dakwah yang membawa berkah bagi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H