Mereka diberdayakan untuk berpikir di luar kotak, mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis mereka. Kegiatan di luar ruangan dan penyelesaian masalah praktis merangsang pertumbuhan kreatif dan membuka peluang baru bagi mereka.
Sebaliknya, hal-hal yang kiurang disukai orang tua dari kegiatan bootcamp:
Tantangan dan Tekanan bagi Anak
Seperti batu yang diasah menjadi berlian, proses pembentukan karakter ini tidak selalu lembut. Bootcamp pengembangan diri remaja sering kali menghadirkan tantangan fisik dan mental yang sulit diatasi.
Beban mental dari tugas yang menuntut, waktu yang ketat, dan ekspektasi yang tinggi bisa menjadi sumber stres yang signifikan bagi remaja.
Mereka mungkin merasa putus asa atau cemas saat menghadapi situasi yang sulit, dan ini bisa merambat ke kesejahteraan mental mereka.
Sebagai orang tua, kita perlu memahami bahwa sedikit tekanan mungkin membentuk berlian, tetapi terlalu banyak bisa merusak kristal yang rapuh.
Penekanan Berlebihan dan Tekanan Kelompok
Dalam upaya untuk membangun hubungan yang kuat, tekanan kelompok dalam bootcamp bisa menjadi dua sisi mata uang yang berbeda.
Ada kemungkinan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, yang mungkin tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai individu.
Rasa takut menjadi ditolak oleh teman-teman sebaya atau dianggap lemah dapat mendorong remaja untuk menekan perasaan mereka dan menyamarkan identitas mereka. Ini dapat merusak jiwa mereka jika tidak diatasi dengan bijaksana.
Anak Merasa Mandiri dalam Segala Hal
Terkadang kemandirian yang diperoleh dari bootcamp dapat membawa risiko. Remaja mungkin mulai merasa terlalu percaya diri atau merasa bahwa mereka tahu segalanya.