Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penipuan Online pada Anak-Anak: Pentingnya Pengawasan dan Penjagaan Orang Tua

27 Juli 2023   20:55 Diperbarui: 27 Juli 2023   20:57 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak rentan terkena penipuan karena naif (sumber: tamasia.co.id)

Dalam era digital yang serba canggih, anak-anak kini semakin terpapar dengan teknologi dan internet sejak usia dini. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat dan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak juga rentan menjadi target penipuan online. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi dan melindungi anak dari ancaman penipuan di dunia maya menjadi sangat penting.

Anak-anak saat ini terbiasa dengan smartphone, tablet, dan akses internet. Mereka berinteraksi dengan berbagai aplikasi dan platform media sosial tanpa disadari potensi risiko yang ada di dalamnya. Pelaku penipuan online seringkali memanfaatkan ketidaktahuan dan kenaifan anak-anak untuk mencuri informasi pribadi, data perbankan, atau mengajak mereka dalam skema penipuan lainnya.

Anak rentan terkena penipuan karena naif (sumber: tamasia.co.id)
Anak rentan terkena penipuan karena naif (sumber: tamasia.co.id)
Salah satu bentuk penipuan online yang sering menargetkan anak-anak adalah melalui aplikasi permainan. Banyak aplikasi permainan yang menawarkan item-item virtual atau "custom langka" dalam permainan dengan imbalan uang nyata. Banyak anak yang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya berurusan dengan penipu yang ingin menguras uang dari akun orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi pembelian dalam aplikasi dan mengawasi kegiatan online anak-anak mereka.

Selain itu, penipuan juga dapat terjadi melalui media sosial dan pesan teks. Banyak pelaku penipuan yang menyamar menjadi teman virtual atau akun palsu yang menawarkan hadiah atau undangan yang menggiurkan bagi anak-anak. Kenaifan anak-anak membuat mereka lebih rentan untuk memberikan informasi pribadi atau mengklik tautan yang berbahaya.

Orang tua perlu mengawasi kegiatan online anak-anak (sumber: googleusercontent.com)
Orang tua perlu mengawasi kegiatan online anak-anak (sumber: googleusercontent.com)
Sebagai orang tua, mengawasi kegiatan online anak-anak bukanlah sebuah tindakan untuk membatasi kebebasan mereka, tetapi merupakan bentuk perlindungan yang bertanggung jawab. Berikut beberapa tips yang dapat membantu orang tua dalam mengawasi dan melindungi anak-anak dari penipuan online:

1. Buka Komunikasi yang Terbuka

Jalinlah komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mengenai penggunaan internet dan risiko penipuan online. Ajak mereka untuk berbicara jika ada hal yang mencurigakan atau jika mereka merasa tidak nyaman dengan suatu situasi di dunia maya.

2. Batasi Akses Internet

Tentukan waktu dan batasan akses internet bagi anak-anak. Selain itu, pasang filter keamanan yang sesuai untuk melindungi mereka dari konten berbahaya.

3. Ajarkan tentang Privasi

Beri pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga privasi dan tidak memberikan informasi pribadi kepada orang asing di internet.

4. Periksa Aplikasi dan Permainan

Sebelum mengizinkan anak-anak untuk mengunduh aplikasi atau bermain permainan online, pastikan bahwa aplikasi atau permainan tersebut aman dan tidak mengandung konten berbahaya.

5. Cek Aktivitas Media Sosial

Bila anak-anak sudah cukup umur untuk memiliki akun media sosial, sebaiknya orang tua mengawasi aktivitas mereka secara berkala dan menjadi teman atau pengikut mereka.

6. Berikan Contoh Positif

Sebagai orang tua, berikan contoh positif dalam penggunaan teknologi dan internet. Tunjukkan bagaimana cara berinteraksi dengan bijaksana di dunia maya dan mengenali tanda-tanda penipuan online.

7. Waspadai Tawaran Menarik

Ajarkan anak-anak untuk selalu berpikir dua kali sebelum mengikuti tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Jelaskan bahwa tidak semua yang terlihat menarik di dunia maya adalah benar.

8. Perhatikan Perubahan Perilaku

Jika ada perubahan perilaku atau emosi yang tidak biasa pada anak-anak, segera ajak mereka bicara untuk memastikan bahwa mereka tidak menjadi korban penipuan atau perundungan di dunia maya.

Mengawasi dan melindungi anak-anak dari penipuan online bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan kewajiban orang tua untuk menjaga keamanan dan kebahagiaan anak-anak mereka. Dengan mengedukasi mereka tentang risiko dan memberikan arahan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak untuk menjelajahi dunia maya dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Semoga generasi muda kita dapat tumbuh menjadi pengguna internet yang cerdas, aman, dan berakhlak mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun