sumber energi fosil menuju energi terbarukan. Sebagai bangsa Indonesia, kita juga tidak ingin tertinggal dalam perubahan ini.
Masa transisi energi saat ini sedang dirasakan oleh Indonesia, dengan regulasi-regulasi yang semakin mendukung pengembangan sumber energi baru terbarukan. Namun, kita perlu bertanya sejauh mana pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia saat ini?
Hasil studi kasus dari IESR tentang project pipeline di Indonesia mengungkapkan bahwa pemanfaatan energi terbarukan di negara ini masih belum optimal. Potensi teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mencapai 3-20 TWp dengan kapasitas produksi hingga 4.000-27.000 TWh per tahunnya. Namun, pada kuartal pertama tahun 2022, kapasitas terpasang masih hanya mencapai 196,2 MWp, yang dinilai sangat rendah dibandingkan dengan potensi teknis yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Pada tahun 2022, PLTS berhasil memproduksi 167,62 GWh listrik, namun angka ini masih mencatatkan 0,05% dari total pembangkitan listrik pada tahun 2021 yang mencapai 309,07 TWh.
Dalam menghadapi tantangan pemanfaatan energi terbarukan ini, dunia pendidikan juga memiliki peran penting. Pendidikan menjadi kunci dalam membentuk mindset dan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi terbarukan. Melalui kurikulum yang inklusif, para siswa dapat diajak untuk lebih memahami potensi dan manfaat dari energi terbarukan. Lebih dari itu, para pelajar harus diinspirasi untuk berperan aktif dalam upaya menciptakan perubahan positif menuju penggunaan energi yang berkelanjutan.
Sejak dini, anak-anak perlu diajarkan tentang sumber daya alam yang terbatas dan perlunya penggunaan energi yang cerdas dan berwawasan lingkungan. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan dan bertanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam bagi masa depan bangsa.
Di sisi lain, institusi pendidikan juga perlu memberikan kesempatan bagi para peneliti dan inovator muda untuk berkreasi dan mengembangkan teknologi yang berbasis energi terbarukan. Dukungan dari pemerintah dan sektor swasta dalam bentuk beasiswa riset, penelitian, dan pengembangan teknologi terbarukan akan mendorong lahirnya generasi yang kreatif dan berkompeten dalam bidang energi.
Tidak hanya dari aspek kurikulum dan riset, institusi pendidikan juga dapat menjadi contoh dalam mengimplementasikan energi terbarukan. Dengan mengadopsi sistem energi yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan panel surya atau energi angin, institusi pendidikan dapat memberikan contoh nyata dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana.
Selain itu, melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti kelompok ilmiah dan lingkungan, para siswa dapat diajak untuk lebih berpartisipasi aktif dalam kampanye dan aksi-aksi kecil yang berfokus pada energi terbarukan. Hal ini akan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pemanfaatan energi terbarukan bagi masa depan bangsa.
Beralih menuju energi terbarukan adalah tantangan besar, namun juga peluang yang besar untuk Indonesia. Dunia pendidikan memiliki peran krusial dalam mengatasi tantangan ini dan menciptakan perubahan nyata dalam pemanfaatan sumber daya alam. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi salah satu negara pionir dalam peralihan menuju energi terbarukan di masa depan. Dan pada akhirnya, dunia pendidikan akan menjadi pilar utama dalam mencetak generasi yang cerdas, kreatif, dan berkomitmen dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Bahan bacaan: iesr.or.id/pustaka/pemetaan-project-pipeline-plts-di-indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H