Menggali Inspirasi dari Buya Hamka, Film Biopik Nusantara Penuh Makna

Film biopik "Buya Hamka" merupakan sebuah persembahan dari Falcon Pictures dan Starvision yang akan menyajikan kisah hidup ulama besar Indonesia, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, yang lebih dikenal sebagai Buya Hamka. Tokoh ini dikenal sebagai seorang ulama, sastrawan, dan politikus berdarah Minang yang berpengaruh bagi masyarakat Indonesia. Kisah hidupnya yang menarik menginspirasi banyak orang dan menjadikannya sebagai sosok suri tauladan bagi bangsa.

Proses pembuatan film ini tidaklah singkat, dimulai dari ide tahun 2014 ketika produser Starvision, Chand Parwez, berbincang dengan mantan Ketua MUI, Din Syamsuddin. Riset dan perubahan skenario menjadi bagian tak terpisahkan dari proses produksi selama 9 tahun yang dipimpin oleh Alim Sudio dan Cassandra Massardi. Kesabaran dan ketekunan dalam mematangkan alur cerita film membuatnya semakin menarik dan sarat makna.

Poster film Buya Hamka (sumber: detik.net.id)

Film "Buya Hamka" akan menyoroti fase kehidupan Buya Hamka setelah menikah, ketika beliau menyampaikan dakwah dengan santun namun tegas sebagai ulama Muhammadiyah. Selain itu, film ini juga menggambarkan sisi sastrawan produktif yang menciptakan cerita bersambung "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" yang kemudian diterbitkan menjadi novel oleh penerbit Balai Pustaka.

Tak hanya seorang ulama dan sastrawan, Buya Hamka juga merupakan seorang pejuang gigih melawan penjajah Belanda dan Jepang, serta berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pidato dan tulisan-tulisannya mengobarkan semangat perjuangan dalam menggapai kemerdekaan negara.

Buya Hamka Muda (sumber: voi.id)

Film ini bukan hanya menyajikan aspek historis, namun juga mengangkat sisi romantis antara Buya Hamka dan sang istri, Siti Raham. Siti Raham, sebagai pendampingnya, memberikan dukungan yang kuat dalam setiap aspek hidup sang ulama, baik dalam urusan agama, negara, maupun masyarakat. Kisah cinta dan kesetiaan keduanya menjadi pelengkap yang menggugah hati penonton.
Menyajikan kisah hidup tokoh besar tidaklah mudah, memerlukan riset dan koordinasi yang panjang dengan berbagai pihak, termasuk keluarga dan pihak MUI. Namun, kesulitan ini membawa manfaat untuk mencegah kesalahan dan keliru dalam menggambarkan kehidupan dan ajaran Buya Hamka.

Saat pertama kali penayangan film, momen yang dipilih tepat dengan Idul Fitri, sebagai hari kemenangan bagi kaum Muslim. Buya Hamka sebagai ulama dan tokoh inspiratif sangat relevan untuk dihadirkan pada saat-saat istimewa ini. Pemutaran film ini menjadi kesempatan emas untuk membawa nilai-nilai moral dan pesan kebaikan kepada masyarakat.

Sederet pemeran dalam film Buya Hamka (sumber: idntimes.com)

Film "Buya Hamka" juga dimeriahkan oleh aktor dan aktris papan atas Indonesia, seperti Vino G. Bastian, Laudya Cynthia Bella, Desy Ratnasari, Donny Damara, Rey Bong, Mawar Eva, Reza Rahadian, Mathias Muchus, dan lainnya. Kolaborasi para aktor hebat ini tak diragukan lagi dalam memberikan penampilan luar biasa yang menghidupkan kembali kisah hidup Buya Hamka di layar lebar.

Sinopsis film ini mengisahkan perjalanan hidup Buya Hamka dari masa kanak-kanak, remaja, hingga berkeluarga. Melalui film ini, penonton akan menyaksikan bagaimana sosok Buya Hamka menyampaikan dakwah dengan lembut kepada masyarakat, serta pandangannya tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan pluralisme.

Salah satu adegan dalam film Buya Hamka (sumber: cineverse.id)

Film ini adalah sebuah karya seni yang tak hanya menyajikan hiburan semata, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Dengan mengenang perjuangan dan keteladanan Buya Hamka, semoga film ini dapat mempengaruhi positif kehidupan para penontonnya. Film "Buya Hamka" hadir sebagai refleksi keberagaman nilai-nilai islam dan semangat perjuangan bagi peradaban bangsa Indonesia.