Awal Mula Gabung
Pertama kali saya bergabung di FLP tahun 2017 hingga hari ini. Banyak hal telah saya saksikan dan alami selama menjadi bagian dari anggota keluarga FLP. FLP serasa di rumah sendiri dengan segenap anggotanya yang rasanya seperti keluarga. Bergabung di komunitas ini memberikan saya pengalaman berharga sebagai penulis pemula. Banyak manfaat yang saya dapatkan, ilmu baru seputar kepenulisan, keorganisasian dan keislaman, dapat pengalaman baru, suasana baru, dan teman-teman baru.
Ini Manfaatnya
Setiap orang punya pandangan yang berbeda-beda terhadap FLP. Ada yang melihat FLP sebagai organisasi positif yang mempromosikan literasi, kreativitas, dan pemikiran kritis di kalangan pemuda Muslim di Indonesia. FLP juga diakui sebagai organisasi yang telah berkontribusi dalam pengembangan sastra dan budaya Indonesia, terutama melalui workshop penulisan dan acara sastra.
Pandanganku Tentang FLP
Namun, ada juga kritik terhadap FLP karena pandangan Islam konservatifnya dan dituduh dengan tuduhan negatif yang tak berdasar. Sebagian mereka ada yang mengaitkan FLP dengan kelompok Islam radikal dan promosi ideologi Salafinya. Maka saya tegaskan, itu semua tidak benar. Saya mendapati di FLP tidak memandang latar belakang keislaman atau mazhab seseorang, dan memang begitu adanya. Bahkan di FLP sendiri dihuni oleh anak-anak muda dari berbagai ormas Islam. Ada yang dari NU, ada yang Muhammadiyah, adapula dari ormas-ormas islam lainnya.
Konsekuensi Kalo Udah Gabung
Perlu diketahui juga, pengalaman bergabung di FLP juga membutuhkan komitmen dan kerja keras, karena anggota diharapkan aktif dalam kegiatan FLP dan mengikuti aturan yang berlaku sebagai sebuah organisasi resmi. Saya pribadi pernah diamanahi menjadi pengurus FLP Cabang Makassar tahun 2018 sampai 2019. Lalu berlanjut sebagai pengurus FLP Cabang Gowa tahun 2020 sampai 2022.
Apa Saja Suka Dukanya?
Lalu suka dukanya apa bergabung FLP? Kalau sukanya sih ada banyak sekali, misalnya:
- Memperoleh ilmu baru dalam menulis dan berkreasi.
- Mendapatkan kesempatan untuk mempublikasikan karya.
- Bertemu dengan penulis pro yang punya segudang ilmu
- Kenal dengan banyak teman yang memiliki minat yang sama.
- Mendapatkan dukungan dan masukan dari anggota FLP lainnya.
- Memperluas jaringan dan kesempatan untuk bekerja sama dalam proyek menulis.
- Dan lain-lain yang sudah saya sebutkan di awal.
Kalau dukanya, ini nih hehe:
- Harus mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di FLP.
- Terkadang terjadi perbedaan pendapat atau konflik dengan anggota lainnya.
- Tidak semua karya yang dihasilkan akan diterbitkan atau mendapat respon positif.
- Dibutuhkan komitmen dan waktu yang cukup untuk aktif dalam kegiatan FLP.
- Namun, secara keseluruhan, bergabung di FLP dapat memberikan banyak manfaat dan pengalaman berharga bagi para penulis pemula yang ingin mengasah kemampuan menulis.
Kelebihan FLP dibanding Komunitas literasi lain
Ini pendapat pribadiku saja, ya. Bukan bermaksud merendahkan komunitas lain, tetapi sekadar opini saja.
Fokus pada penulisan kreatif dan berkualitas tinggi. FLP didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan kualitas penulisan kreatif di Indonesia, sehingga anggotanya sangat memperhatikan kualitas karya yang dihasilkan. Hal ini membedakan FLP dari komunitas literasi lainnya yang mungkin lebih fokus pada aspek sosial atau hiburan.
Memiliki jaringan yang luas dan terorganisir dengan baik. FLP memiliki cabang di lebih dari 125 kota di Indonesia dan mancanegara, serta telah menerbitkan lebih dari 600 buku. Hal ini menunjukkan bahwa FLP memiliki jaringan yang luas dan terorganisir dengan baik, sehingga anggotanya dapat saling mendukung dan bekerja sama dalam proyek-proyek menulis.
Menyediakan kesempatan untuk memperoleh ilmu dan pengalaman baru. FLP sering mengadakan kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan acara talkshow yang dapat membantu anggotanya memperoleh ilmu dan pengalaman baru dalam menulis dan berkarya.
Mengutamakan kualitas hubungan antar anggota. FLP memiliki aturan dan tata tertib yang ketat untuk menjaga kualitas hubungan antar anggota, sehingga tercipta lingkungan yang kondusif untuk berkarya dan saling mendukung.
Aktif dalam mengembangkan karya sastra Islam. FLP memiliki fokus khusus dalam mengembangkan karya sastra Islam, terutama dalam genre novel remaja Islami. Hal ini membedakan FLP dari komunitas literasi lainnya yang mungkin tidak memiliki fokus khusus pada genre tertentu.
Biaya yang diperlukan relatif terjangkau. Sebelum jadi anggota perlu melakukan pendaftaran sekaligus perekrutan selama 3 hari. Kegiatan ini disebut juga TOWR semacam pelatihan dasar-dasar kepenulisan, keorganisasian dan keislaman. Setelah jadi anggota, kita tidak berkewajiban lagi bayar iuran kecuali bagi pengurus, itupun sesuai kemampuannya. Saya kurang ingat, dulu saat ikut TOWR membayar sekitar 100 ribuan lebih, itu pun sebenarnya untuk biaya konsumsi peserta saja.
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, FLP dapat menjadi pilihan yang baik bagi penulis pemula. Terutama bagi yang ingin mengembangkan kualitas penulisan kreatif dan berkarya dalam lingkungan yang kondusif. Sekian terima gaji hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H