Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop Habiskan Masa Mudamu Dengan Sia-Sia

1 Maret 2022   22:33 Diperbarui: 14 Maret 2022   11:17 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana.com, Opini - Masa muda adalah masa yang sangat berharga dan tak akan berulang. Segala potensi, minat, bakat, kemauan dan kemampuan berkumpul di dalamnya. Bahkan di masa inilah, seorang manusia memiliki tiga kesempatan emas yang belum tentu dimiliki di masa kanak-kanak ataupun di masa tua.

Pertama, seseorang memiliki pikiran jernih dan daya ingat yang tajam. Sehingga apa saja yang dipelajarinya mudah ia fahami. Seorang sahabat Nabi sekaligus ahli tafsir al-Qur'an, Abdullah bin Abbas radiallahu anhu, pernah berkata,

"Tidaklah Allah mengutus seorang nabi pun melainkan ia masih muda, dan tidaklah seorang Alim diberi ilmu melainkan ia masih muda." (HR. Thabarani dalam Mu'jam al-Ausath no. 6421)

Kedua, dia juga memiliki fisik dan jasmani yang kuat nan sehat. Otot-ototnya kuat dan staminanya penuh. Mampu bergerak bebas dan melakukan banyak aktivitas. Semangatnya membara dan tak khawatir dengan segala bahaya. Terbukti saat terjadi perang badar yang kala itu jumlah pasukan Islam hanya 313 orang. Setelah nabi memberi pengarahan lalu para pemuda Islam maju ke barisan terdepan sedangkan orang-orang tua menetap di barisan belakang hingga Allah memberi kemenagan.

Dari Ibnu Abbas dia berkata, Rasulullah saw. bersabda pada saat perang Badr, "Barangsiapa yang melakukan begini dan begini maka baginya tambahan sekian dan sekian." Ibnu Abbas berkata, maka para pemuda maju ke barisan depan sedangkan orang-orang tua menetap di barisan belakang menjaga bendera dan mereka tidak meninggalkannya, al-hadits. (HR. Abu Daud Kitab Jihad no. 2737)

Ketiga, seorang pemuda umumnya belum terbebani dengan sederet amanah dan tanggung jawab sosial maupun rumah tangga. Sehingga memungkinkan dirinya memfokuskan perhatian menunutut ilmu dan belajar secara optimal. Berkonsentrasi penuh mengasah kemampuan dan memperkaya pengalaman hidup. Sebagian besar waktunya hanya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Rabbnya. Giat melakukan ibadah fardhu maupun ibadah sunnah sebab belum tersibukkan oleh urusan lainnya.
Rasulullah saw. bahkan telah menyebutkan, bahwa ia termasuk di antara tujuh orang spesial. Beliau bersabda,

"Tujuh golongan manusia yang akan memperoleh naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, (di antaranya) pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Rabbnya..." (HR. Bukhari no. 660)

Budiman bersama Pengurus FLP Gowa
Budiman bersama Pengurus FLP Gowa

Selagi masih muda hendaklah engkau memanfaatkan tiga kesempatan emas ini. Bukan malah terlena dengan gemerlapnya dunia. Silau oleh keindahan dan kesenangan jangka pendek. Lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaganya untuk hal-hal tak bermanfaat. Lalai akan hari pertanggung jawaban kelak.
Wahai pemuda, ingatlah selalu olehmu wasiat Rasulullah saw. ini:

"Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara, masa mudamu sebelum masa tuamu, kondisi sehatmu sebelum kondisi sakitmu, kecukupanmu sebelum kefakiranmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan masa hidupmu sebelum kematianmu." (HR. Hakim dalam Al-Mustadrak no. 7846)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun