Van, hitam itu masuk pada sebuah kontainer 40 feet, dibalik gedung tak jauh dari Fly Over Petarani. Seorang paruh baya yang berkaus oblong putih, keluar dari bawah kontainer dan menuruni anak tangga tempat pencucian mobil. Sekitar 15 anak tangga dilaluinya, dan mendapati dinding tembok selebar 120 centi. Tangan kirinya tampak menekan dinding itu, tak lama tembok itu berputar, diikuti lelaki dengan kaos oblong.
Dari tembok itu ia berjalan lima langkah lalu belok kiri pada sebuah lorong dengan panjang 20 meter, lalu belok kiri masuk pada sebuah ruangan dengan gumpalan asap rokok nampak seperti kabut hitam. Lelaki itu duduk diujung meja ukuran dua meter kali sepuluh meter, yang sudah dikelilingi sekitar dua puluh orang berbadan tegap, seperti tukang pukul.
"Bardawi...."
" Ya bossss...."
" Berapa total cumi yang telah ada?"
" 224 Bos..."
" Kau bilang 400 orang siap dikail, bagaimana ini....?" Sambil menyulut sebatang cigaret, irama suaranya pelan tapi penuh tekanan.
"Kita ki mau bawa 400 cumi, tapi tempat ki ta muat..."
" Hehhhhhh.... kalo kau taro dilorong sini tidak cukup.... Nanti begundal-begundal itu sergap kita mi.... Otakkkk kau"
"Iya Bos.. kami pikir begitu..."
" Ini enam jam lagi cumi harus dilepas, mana mungkin kamu bisa siapkan...."