Mohon tunggu...
BUDI MADJMOE
BUDI MADJMOE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menyukai petualangan

LAND AND ENGINEERING SURVEYOR

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menurut Siapa Jumawa

30 Agustus 2022   21:20 Diperbarui: 30 Agustus 2022   21:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Desir fajar memutuskan mimpiku

Kureguk segelas banyu

Kuraih gawai kupasang bayu

Agar hidup serasa mampu

Beranjak berebut banyu sepi

Karena hidup banyak tepi

Mungkin juga bak terapi

Agar tubuh sehangat api

Maksud hati mau bersujud

Namun surya sudah menyentuh facad

Dorongan diri menjadi tekad

Tak mau dikata bejad

Bergegas kuraih penanak

Karena ingat selalu anak

Aku harus segera masak

Agar hari selalu enak

Berjalan kususuri debu

Karena ada seribu tabu

Buat anak yang merindu

Tidak bisa mainkan dadu

Kuharap hari cepat tergarap

Namun itu hanya harap

Karena mimpi hanya lahap

Tak ada kawan semua lelap

Kalau nyaman di pohon rindang

Malas awak untuk berdendang

Maunya kawan hanya begadang

Tanpa jelas apa yang dipegang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun