Desir fajar memutuskan mimpiku
Kureguk segelas banyu
Kuraih gawai kupasang bayu
Agar hidup serasa mampu
Beranjak berebut banyu sepi
Karena hidup banyak tepi
Mungkin juga bak terapi
Agar tubuh sehangat api
Maksud hati mau bersujud
Namun surya sudah menyentuh facad
Dorongan diri menjadi tekad
Tak mau dikata bejad
Bergegas kuraih penanak
Karena ingat selalu anak
Aku harus segera masak
Agar hari selalu enak
Berjalan kususuri debu
Karena ada seribu tabu
Buat anak yang merindu
Tidak bisa mainkan dadu
Kuharap hari cepat tergarap
Namun itu hanya harap
Karena mimpi hanya lahap
Tak ada kawan semua lelap
Kalau nyaman di pohon rindang
Malas awak untuk berdendang
Maunya kawan hanya begadang
Tanpa jelas apa yang dipegang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H