Mohon tunggu...
Arief Budiman
Arief Budiman Mohon Tunggu... -

Berusaha keras selalu menyajikan tulisan bermakna, berguna dan menghibur.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Obama Menunda Lagi...

19 Maret 2010   09:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:19 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pernyataan yang sangat langka dikeluarkan oleh seorang presiden AS selama beberapa dekade. Obama dengan begitu "berani" menentang pembangunan pemukiman yahudi di Yerusalem Timur yang nota bena adalah kantong warga Palestina.

Kawasan kecil Ramat Shlomo, merupakan tempat dimana 2,300 KK Yahudi sudah hidup aman dan tentram bersama warga Palestina. Namun kebijakan Benjamin Netanyahu membuat Obama "gerah", karena dalam waktu dekat 1,600 rumah akan dibangun yang artinya "menambah populasi secara paksa" di kawasan damai, dan hal ini harus dipertaruhkan dengan penggusuran terstruktur oleh pemerintahan Tel Aviv.

Tak hanya Obama, sang Wapres Joe Biden pun "kesal", dan melakukan kunjungan mendadak ke Israel untuk memantau sevcara langsung apa yang dilakukan Israel untuk membuat "kepanikan dan kerusuhan" baru.

Inilah permasalahan penundaan Obama.

Apalagi kabarnya schedule kunjungannya ke Indonesia hanya untuk, bernostalgia, ke Menteng Dalam, lalu ke SDN 01 Menteng, protokoler ketemu kawan-kawan lama yang selalu memanggilnya "Si Barry", lalu..mungkin makan nasi goreng, dan ke Bali.

So, naluri awam saya bermain lagi, bahwa Obama tak hanya menunda bahkan dia bisa membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Karena masalah dalam negeri AS jelas membutuhkan "top priority", dan kebijakan luar negeri AS terhadap Israel yang pasti akan sangat mengganggu, karena jelas ada tekanan lobi Yahudi di dalam negeri AS sendiri.

Kesimpulan saya : Obama kemungkinan besar tidak jadi ke Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun