"Mau jadi tentara!", katanya.
"Nah, tinggal satu orang lagi, sebutlah namanya Steven, sama seperti yang lain, saya Tanya dia mau jadi apa, kalau sudah besar?"
"Dia menjawab tegas, dan seketika kepala saya seperti pusing akut memikirkan jawabannya, benar-benar jawaban yang nggak masuk di akal, tapi saya tahu itu jawaban polos dan nggak dibuat-buat. Tahu apa yang dijawab Steven ?"
"Dia bilang, kalau sudah besar dia pengen jadi banci!"
Masya Allah. Sudah segitu parahnya kah pengaruh media, terutama televisi ke anak bau kencur seperti Steven ? Sehingga jawabannya betul-betul membuat mata terbelalak ?
Nah, khatib melanjutkan, ‘Kenapa Steven ? Kamu pengen jadi banci?"
"Jawabnya sangat gamblang. Kalau jadi banci itu pak ustadz, aku bisa terkenal, banyak temen, banyak uang, bisa jalan-jalan ke luar negeri. Pokoknya aku pasti kaya"
Demikianlah pengaruh perilaku manusia di akhir zaman ini. Perbuatan yang semakin aneh-aneh, menyepelekan dosa dan banyak lagi. Baginya dunia adalah segala-galanya.
Semakin banyaknya artis atau orang yang nota bene dikenal public, meng-announce dirinya sebagai banci. Bukan banci kaleng, yang berpakaian layaknya wanita, tapi perilaku yang ke wanita-wanitaan.
Tampilan fisiknya, atletis, kulit putih bersih, sangat terawat, klimis, up to date dandanannya, wangi parfum mahal, pokoknya setiap wanita pasti tertipu lah apabila sudah mulai ngobrol atau bercanda dengan temannya.
Dia akan terlihat seperti ini, tertawa renyah, gerakan tangan liar, mata lirak lirik nakal, saling meledek, banyak lagi. Kesimpulannya satu, sosok lelaki yang "gagah gemulai".