Jakarta sebagai kota terbesar di Asia Tenggara harus kembali merebut peran sebagai kota paling penting di kawasan ini. Impian untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota secanggih Singapura memang bukan impian muluk. Namun, mewujudkannya butuh kerja keras yang sinergis dan terencana.
Untuk menjalankan kerja besar tersebut, tentu harus ada konsep dan penggambaran yang jelas agar semua elemen yang bakal terlibat dalam kerja besar itu memiliki visi yang sama atas rupa Jakarta yang hendak dicapai. Potret Jakarta tahun 2017 itu disajikan dengan apik di sebuah video pendek berdurasi 4 menit 23 detik. Sebuah maket digital proyeksi capaian pembangunan Jakarta lima tahun mendatang yang ditawarkan oleh calon Gubernur Alex Noerdin.
Bahkan dalam presentasi sesingkat itu, saya bisa melihat penjabaran rencana yang ditawarkan Alex Noerdin untuk Jakarta. Ada beberapa rencana pokok yang divisualisasi dengan canggih di video ini. Usaha penguraian macet Jakarta akan dilakukan dengan pengalihan penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat, dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Agar bisa terlaksana, kendaraan umum harus dibuat nyaman, aman, dan terjangkau. Dalam programnya, Alex Noerdin akan Peremajaan bus-bus angkutan kota, pembenahan rute-rute trayek, penyelesaian 4 koridor busway yang tersisa dan membangun 5 koridor baru, membangun 24 flyover dan underpass untuk menghindari persimpangan sebidang dengan jalur KA, penambahan frekuensi dan kapasitas KRL, penyelesaian monorail dan percepatan pembangunan MRT.
Dalam visualisasi di video DKI Jakarta 2017 - 3D Animation ini, disajikan gambar Fly Over Perlintasan KRL Lenteng Agung, Terminal Akhir MRT dan Busway, Stasiun MRT Sisingamangaraja, dan Stasiun Interchange Busway - Monorail Epicentrum (Rasuna Said). Begitu futuristik namun pada saat yang sama terasa nyata dan mungkin dicapai. Saya membayangkan Jakarta yang mirip dengan kota-kota maju lain seperti Singapura dan Hongkong dengan stasiun-stasiun MRT dan stasiun interchange Busaway dan Monorail yang modern dan canggih. Sudah waktunya meninggalkan kesan kumuh dan kumal seperti yang terpampang hari ini di stasiun-stasiun dan terminal di seantero Jakarta.
Proyek Banjir Kanal Timur Cipinang juga tergambar sudah rapi dan tertata di video ini. Pengendali banjir yang juga menunjukkan kekuatan pembangunan infrastruktur yang dimiliki Jakarta. Urusan hunian juga tidak ketinggalan, Pengembangan Rusun Sederhana Sewa yang tergambar memperlihatkan rencana mengatasi rumitnya masalah hunian di Jakarta yang seolah tidak kunjung selesai sampai detik ini.
Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota terpenting di Asia Tenggara, Alex Noerdin berencana mengembalikan kebanggaan kota ini sebagai sebuah ibukota negeri maritim yang berjaya di laut. Menjadikan Jakarta sebagai kota bandar, kota dagang terkemuka di Asia Tenggara. Kejayaan kota bandar ini akan dikembalikan dalam tiga langkah: Langkah pertama adalah memindahkan gerbang selamat datang ke arah laut. Langkah kedua, membangun pelabuhan peti kemas yang siap menampung peti kemas yang ada di Singapura. Langkah ketiga, membuat kawasan ekonomi khusus kepulauan seribu. Dalam sajian visual, terlihat proyek Reklamasi Pantai Utara Jakarta, lalu Reklamasi Terminal Peti Kemas Tanjung Priok.
Pembangunan wilayah utara Jakarta untuk menjadi gerbang Bandar Jakarta akan menjadi pekerjaan raksasa yang melibatkan ratusan ribu pekerja, akademisi, tenaga ahli dan banyak lagi elemen yang terkait dalam menyokong tergenapinya sebuah impian besar yang bisa diraih hanya dengan kerja keras bersama-sama.
Dari video pendek ini saya melihat kembali potensi Jakarta yang luar biasa. Dengan potensi sebesar ini, Jakarta bisa saja memimpin kota-kota lain yang ada di kawasan Asia Tenggara, bahkan mungkin lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H