Pssi tersudut, FIFA dan AFC yang diharapkan membawa angin segar ternyata tidak juga mampu menggertak Menpora yang didukung penuh oleh Presiden Indonesia. pertemuan antara perwakilan FIFA dan AFC dengan Pemerintah tidak menghasilkan keputusan yang menggembirakan PSSI, pertemuan itu manghasilkan keputusan akan dibentuknya Komite Ad-Hoc sepakbola dan Pemerintah diakui sebagai salah satu Stakeholder sepakbola, diakuinya Pemerintah sebagai salah satu stakeholder sepakbola merupakan jawaban atas penolakan Pssi selama ini yang mengharamkan intervensi Pemerintah.
Kemudian diakuinya APPI sebagai satu-satunya pewakilan pemain juga memukul keras pengurus PSSi yang membentuk wadah pemain boneka bernama APSNI, APPI juga disertakan dalam reformasi sepakbola Indonesia oleh FIFA. makin lengkaplah penderitaan pengurus PSSI akan kerberadaan APPI yang selama ini cukup vokal mengkritisi kondisi persepakbolaan tanah air.
Akhirnya Kita semua tersadar akan keadaan bahwa tidak sepatutnya Kita terlalu mendewakan Fifa karena duniapun butuh Indonesia! 250 juta lebih penduduk Indonesia merupakan pasar yang menggiurkan bagi dunia sepakbola, dan merupakan potensi yang sangat luar biasa untuk berkembang, namun ditangan orang yang salah seperti sebelumnya maka sepakbola Indonesia hanya menyajikan derita gaji tak terbayar, kematian pesepakbola profesional dan kasus pengaturan skor yang terus berulang sepanjang tahun.
Sudah saatnya sepakbola Indonesia di reformasi total! sudah saatnya lintah lintah di tubuh PSSI disingkirkan dan diganti dengan muka baru yang segar dan belum terkontaminasi oleh anasir anasir negatif sepakbola yang berurusan dengan mafia. sudah waktunya insan sepakbola tanah air manjadi raja di negara sendiri bukan seperti anak ayam mati dilumbung.
komitmen pemerintah dibawah Presiden Jokowi patut di apresiasi kesungguhannya untuk membenahi infrastruktur dan tata kelola sepakbola menuju industrialisasi sepakbola sehingga sepakbola Indonesia membawa efek positif dalam perkembangan ekonomi.
Selamat datang PSSI baru. semoga kedatanganmu membawa perubahan bagi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H