Mohon tunggu...
Budi kenzin
Budi kenzin Mohon Tunggu... Buruh - Manusia Biasa

Bukan suasana yang harus diganti, tapi hati yang harus diperbaiki. Hati yang hidup menghidupkan suasana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kumpulan Receh

1 Desember 2020   17:40 Diperbarui: 1 Desember 2020   17:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Senang rasanya jika kita jualan kemudian dagangan ludes dibeli pelanggan apalagi sampai tak tersisa. Bikin tambah semangat berjualan dan tentunya dapat untung banyak.

Mungkin itu salah satu kebahagiaan dari seorang pedagang. Dagangan laris manis uang pun terkumpul. Tapi tidak buat kami, dagangan ludes uang pun mines. Apakah menyedihkan? Jawabnya tidak! Justru membahagiakan.

Kami merasa bangga bisa menjual dagangan sampai habis meski tidak ada untung. Karena Jualan ini sengaja kami gelar untuk meringankan sesama. Kami hanya minta balasan dari Allah SWT yang Maha Kaya.

Momen yang pernah saya alami bersama pengurus lingkungan tingkat RT. Berjualan sembako yang digeruduk pembeli hingga ludes hanya dalam beberapa jam setelah dagangan digelar.

Kami menggelar Bazar sembako murah untuk seluruh warga. Paket sembako yang kami jual berisi tiga item yakni beras 5 kg, minyak goreng 2 liter dan telur 1 kg dengan harga tujuh puluh ribu per paket. Jumlah sembako yang kami siapkan untuk warga sebanyak 170 paket.

Harga normal pasaran dari tiga item sembako tersebut berkisar seratus ribu rupiah. Namun kami jual dengan harga di bawahnya. Itulah sebabnya dagangan kami ludes tak tersisa.

Sangat menyenangkan dan membahagiakan bisa berbuat untuk kemanfaatan sesama meski sederhana. Warga senang kami pun merasakan kepuasan batin walau harus meluangkan waktu, tenang dan pikiran.

Munculnya ide untuk membuat bazar sembako murah dikarenakan pandemi covid-19 yang berdampak pada menurunnya ekonomi warga. Sedang bantuan dari pemerintah tak kunjung datang.

Kami sebagai pengurus lingkungan merasa prihatin dengan kondisi yang tidak menentu ini. Banyak kepala rumah tangga diliburkan dari pekerjaannya sehingga berimbas pada pendapatan bulanan.

Ketika kami mendengar kabar akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Seakan mendapatkan angin segar meski hanya sekedar bantuan sembako.

Pengurus lingkungan mendata seluruh warga sesuai dengan kriteria persyaratan untuk diajukan sebagai penerima bantuan. Namun apalah daya, sekian lama menunggu bantuan tidak kunjung datang. Padahal data warga yang sesuai kriteria mendapat bantuan sudah diajukan.

Keprihatinan melihat kondisi seperti tersebut. Membuat kami sebagai pengurus lingkungan berinisiatif untuk membantu warga yang betul-betul terdampak covid-19 secara ekonomi. Dengan menggalang dana secara suka rela.

Kami membuka donasi dan membuat program pengumpulan koin receh dari rumah ke rumah.

Uang yang terkumpul dari galang donasi kami salurkan dalam bentuk sembako secara gratis kepada warga yang benar-benar terdampak Covid19. Kurang lebih ada tiga puluh orang yang kami berikan bantuan sembako tersebut.

Sedangkan uang yang terkumpul dari koin receh. Kami manfaatkan untuk menggelar bazar sembako murah bagi seluruh warga.

Butuh waktu yang cukup lama dan menguras tenaga serta pikiran. Karena untuk memenuhi kebutuhan sembako seluruh warga. Kami harus menyiapkan dana sekitar tujuh belas juta rupiah. Agar sembako sebanyak 170 paket bisa disiapkan.

Mulanya kami ragu bisa mendapatkan uang dengan jumlah tersebut hanya dengan mengumpulkan koin receh. Namun karena semangat yang tinggi dari pengurus akhirnya kami dapat menggelar bazar sembako murah.

Kami bekerja sama dengan agen sembako untuk memenuhi kebutuhan 170 paket. Dengan modal kepercayaan bahwa kami akan membayar sesuai jumlah paket yang terjual.

Dua minggu sekali kami keliling ke rumah-rumah warga untuk penarikan koin receh secara suka rela. Receh-receh yang terkumpul dalam sekali tarikan antara enam ratus ribu sampai tujuh ratus ribu rupiah.

Kami menggalang koin receh dalam waktu tiga bulan. Dari bulan Juli sampai September. Alhamdulillah terkumpul koin receh sebanyak lima juta rupiah.

Dengan modal lima juta. Akhirnya kami mengeksekusi bazar sembako murah bekerja sama dengan agen sembako untuk menyiapkan 170 paket dengan harga tujuh puluh ribu rupiah.

Kami bentuk kepanitiaan untuk mengkoordinir gelaran bazar agar rapi dan tidak terjadi crowdit saat warga datang untuk membeli. Mengingat kondisi yang sedang mewabahnya virus Corona. Maka perlu penjagaan agar tetap memenuhi protokol kesehatan Covid19.

Kami jadwalkan buka bazar dari pukul 09.00 Wib sampai pukul 12.00 Wib. Namun warga sudah berdatangan sebelum bazar dibuka. Kami pun mempersiapkan dengan ekstra cepat untuk packing tiga item sembako.

Setelah semuanya siap, paket sembako, kasir, petugas pengatur antrian jaga jarak, uang buat kembalian. Bazar dibuka, warga bergiliran antri beli paket sembako murah. Hingga semua paket habis terjual sebelum batas akhir pukul 12.00 Wib.

Kami semua sangat senang bisa berjualan dengan laku keras. Dagangan tak tersisa meski kami amatiran dalam berdagang.

Senyum dan sumringahnya warga membuat rasa lelah kami hilang. Berganti dengan kebahagiaan dan ungkapan rasa syukur atas kelancaran upaya kami menggelar bazar.

Paling penting buat kami adalah bisa membantu sesama dengan sedikit meringankan beban warga. Walau sekedar dengan sembako murah.

Energi semangat bersama dapat menumbuhkan kemanfaatan bagi sesama. Jangan biarkan koin receh mu berserakan di kolong meja atau terselip di belakang pintu. Kumpulkan untuk kemanfaatan sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun