Mohon tunggu...
Budi kenzin
Budi kenzin Mohon Tunggu... Buruh - Manusia Biasa

Bukan suasana yang harus diganti, tapi hati yang harus diperbaiki. Hati yang hidup menghidupkan suasana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemudahan di Penghujung Jalan

21 November 2020   13:49 Diperbarui: 21 November 2020   13:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Momen ini saya alami pada tahun 2018 tepatnya di bulan Februari. Saat itu saya di tunjuk sebagai ketua panitia dalam acara Milad sebuah Komunitas untuk menggelar Tabligh Akbar. Rentan waktu yang disiapkan untuk menggelar agenda tersebut dari bulan November 2017 sampai hari pelaksanaan di bulan Februari 2020.

Sejak muncul ide untuk menggelar acara Milad (ulang tahun) Komunitas yang saya ikuti. Saya bersama pengurus membentuk kepanitiaan Milad sebagai langkah awal menggelar agenda. Kami mencari calon pantia dengan melakukan Oprek (Open Rekruitmen) untuk mengajak anggota Komunitas menjadi panitia kegiatan.

Alhamdulillah, langkah awal membentuk kepanitiaan berjalan lancar. Hampir seluruh panita yang tergabung untuk suksesi Milad di isi oleh kaum muda.

Komunitas yang saya ikuti adalah komunitas yang mengajak kaum Muslimin dan Muslimat untuk membiasakan membaca Al-Quran setiap hari. Yaitu Komunitas One Day One Juz kepengurusan Kabupaten Bekasi.

Anggota yang tergabung dalam komunitas ini diikuti oleh beragam usia, dari anak kecil, anak muda hingga orang tua. Rekrutmen yang kami buka untuk kepanitiaan Milad ternyata menarik minat dari kaum muda.

Kami pun melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu membagi orang per orang untuk mengisi pos kepanitiaan dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Bidang-bidang. Sekitar dua minggu kami melakukan penyusunan kepanitiaan dari rekrutmen sampai terbentuknya susunan panitia lengkap.

Saya diminta untuk mengisi Pos Ketua panitia. Awalnya ada keraguan antara menerima amanah atau tidak. Karena saya khawatir tidak bisa menjalankan amanah, sehingga terbayang acara akan berantakan.

Namun dengan masukan dan saran dari teman-teman bahwa sebagai ketua tidak harus memikirkan segalanya. Karena urusan ini akan di pikul bersama.

Akhirnya saya menerima amanah jadi Ketua panitia. Meskipun setelah saya resmi jadi ketua panitia saya merasa memiliki tanggungjawab besar untuk mensukseskan acara ini.

Tabligh Akbar ditargetkan mengundang peserta seribu orang. Dari anggota Komunitas, lintas Komunitas, Majelis Taklim dan Masyarakat umum. Lokasi acara ditentukan di Masjid yang dianggap strategis agar memudahkan orang untuk mendatangi Tabligh Akbar.

Untuk menarik orang agar mau mengunjungi Tabligh Akbar kami mencoba menghadirkan Ustadz yang sudah populer. Namun karena rentan waktu yang singkat hanya empat bulan kami gagal mengundang Ustadz kaliber nasional. Akhirnya kami mengundang Ustadz yang cukup dikenal oleh kalangan anak muda.

Meskipun demikian kami tetap pada target menghadirkan Seribu orang. Dengan target peserta adalah kaum muda.

Acara kami susun dari sabtu malam sampai ahad siang. Konsep sabtu malam dibuat kajian Camp. Panitia menyiapkan tenda-tenda sebagai perlengkapan di kajian Camp tersebut. Seperti layaknya pendaki meskipun pelataran halaman Masjid.

Ahad pagi sampai siang di isi berbagai acara dari mulai panahan, cek kesehatan, bazar,  talk show, sampai acara inti Tausiyah dari Ustadz.

Proses menggelar acara Tabligh Akbar cukup menyita waktu, pikiran, tenaga bahkan dana. Selama hampir empat bulan kami menggodok acara tersebut.

Hal yang paling buat kami khawatir adalah berkaitan dengan dana. Saat itu kami belum punya dana yang besar. Sedang kebutuhan dana yang dianggarkan kurang lebih empat puluh juta. Kami hanya memiliki dana dari kas Komunitas yang besarannya hanya ratusan ribu.

Berbagai cara kami ikhtiarkan dalam menghimpun dana. Kami mulai mencari donatur, mengajak sponsor, sampai sebarkan proposal ke pengurus komunitas di berbagai wilayah.

Kami pun membuka wakaf Al-Quran bekerjasama dengan salah satu penerbit berbarengan dengan pencarian dana Tabligh Akbar.

Upaya yang kami lakukan alhamdulillah betul-betul dimudahkan Allah SWT. Semua kebutuhan acara tercukupi bahkan berlebih.

Memang di awal-awal sampai satu minggu menjelang hari pelaksanaan. Kami kebingungan karena dana yang terhimpun masih sangat jauh dari kebutuhan. Saat itu dana hanya terkumpul sekitar dua jutaan.

Anggaran dana yang tinggi adalah untuk konsumsi dan perlengkapan. Salah satu konsep acara Tabligh Akbar ini adalah menyiapkan makanan full untuk seluruh peserta yang hadir dari minuman, snack sampai makan malam dan makan siang. Dana konsumsi dibutuhkan sekitar lima belas juta untuk seribu peserta.

Kepanikan itu semakin nampak di wajah-wajah kami sebagai panitia. Yang sudah berusaha selama hampir empat bulan untuk menyiapkan segalanya namun terkendala dengan dana.

Semakin dekat hari pelaksanaan tetapi masih belum ada tanda-tanda cairnya dana dari proposal yang kami ajukan keberbagai instansi dan perusahaan. Akhirnya kami pasrahkan proyek ini sama Allah SWT.

Ditengah kebingungan, saya mendapat saran untuk kebutuhan konsumsi agar bersinergi dengan komunitas yang konsen dengan berbagi nasi hari Jum'at.

Saya pun langsung hubungi pengurus komunitas tersebut dan menyampaikan kegiatan yang sedang kami garap. Terutama berkaitan dengan konsumsi untuk kebutuhan seribu orang.

Saya mengajak bersinergi dengan Komunitas Nasi Jum'at yang direspon positif dengan menyetujui ajakan kami. Sehingga kebutuhan konsumsi senilai lima belas juta di cover oleh komunitas tersebut. Sebagai feedback mereka minta waktu untuk sosialisasi program Komunitas di acara Tabligh Akbar.

Sehari setelahnya kami mendapat kabar dari salah satu perusahaan madu bahwa proposal nya tembus dan akan dicairkan dana senilai lima juta sebagai sponsor kegiatan.

Wakaf Al-Quran yang kami galang alhamdulillah bisa menghimpun dana tiga puluh juta. Seluruh dana tersebut kami berikan ke penertib Al-Quran sebagai dana wakaf. Total Al-Quran yang kami terima sebanyak 450 eksemplar yang disebar ke berbagai wilayah yang membutuhkan sekitar Bekasi.

Usaha kami menghimpun wakaf Al-Quran  ternyata Allah berikan balasan melalui wasilah penerbit Al-Quran tersebut, kami mendapat transfer dana sebesar sepuluh juta untuk kegiatan Tabligh Akbar.

Masya Allah, di penghujung waktu yang kian mendesak. Allah SWT menjawab ikhtiar kami selama hampir empat bulan untuk menggelar proyek kebaikan ini. Singkatnya Milad komunitas yang di isi Tabligh Akbar seluruh agendanya berjalan dengan lancar.

Meski belum sempurna tetapi Milad bisa dikatakan sukses karena semua rencana yang disusun terlaksana. Kami bersyukur kepada Allah SWT yang memudahkan dan memberikan kekuatan pada kami sebagai panitia.

Kami semakin yakin bahwa niat baik yang dibarengi dengan ikhtiar maksimal, jalannya akan selalu di mudahkan Allah SWT. Cepat atau lambat Allah yang menentukan. Kita hanya perlu bersabar dan tawakal setelah usaha maksimal dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun