Mohon tunggu...
Budi Hermana
Budi Hermana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Keluarga/Kampus/Ekonomi ... kadang sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Nature

NRI Indonesia Terperosok

7 April 2012   02:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:56 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dari perubahan pilar dan indikatornya, Indonesia terperosok di semua pilar pada NRI edisi 2012.  Secara umum peringkat tersebut menunjukkan TIK belum dimanfaatkan dengan baik dan belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap daya saing Indonesia. Berikut Indikator yang posisinya di atas 100 negara, atau dianggap sangat mengkhawatirkan:

No. days to start a business: 124 Electricity production, kWh/capita: 109 Int’l Internet bandwidth, kb/s per user: 109 Secure Internet servers/million pop.: 109 Individuals using Internet, %: 118 Households w/ personal computer, %: 105 Households w/ Internet access, %: 109 Broadband Internet subscriptions/100 pop.: 103 Sedangkan lima indikator terbaik adalah sebagai berikut: Venture capital availability: 17 Capacity for innovation: 30 Gov’t procurement of advanced tech: 34 Mobile cellular tariffs, PPP $/min: 34 Quality of educational system: 44

Memang terkesan paradoks atau kontradiktif, Walaupun Indonesia dianggap memadai pada aspek ketersediaan dana, kapasitas inovasi, belanja teknologi oleh pemerintah, tarif seluler murah, dan mutu sistem pendidikan, tetapi semua itu tidak cukup kuat untuk mengangkat posisi Indonesia secara keseluruhan. Kadang ada kambing hitam yang dikorbankan, yaitu jumlah penduduk yang banyak, menempati urutan empat dunia, dan negara kepulauan yang tergolong terluas di dunia.

Posisi Indonesia tersebut patut dijadikan cermin bagi kita semua. Mudah-mudahan Indonesia tidak semakin terperosok lagi ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun