Ya, alam pun bisa menjadi warisan dunia. Maksudnya bukan sekedar merekomendasikan dan memberi label sebagai tontonan saja. Namun, kadang alam memberikan tuntunan kepada penghuni bumi ini. Harmoni alam bisa punah jika kita tidak peduli. Semoga pesona alam Bali tetap lestari, termasuk sawah-sawahnya yang terkenal dengan subaknya.
[caption id="attachment_165556" align="alignnone" width="606" caption="Semoga sawah tidak tergerus Escavator yang kerap menggali bumi tanpa peduli"]
Bali juga belum mempunyai warisan budaya tak benda (Intangible World Heritage). Indonesia baru memiliki 6 warisan dunia tak-benda, yakni tari Saman (2011), Angklung (2010), Batik (2009), pendidikan dan pelatihan batik (2009), Keris (2009), dan Wayang (2009). Informasi lengkap mengenai 6 warisan dunia dari Indonesia tersebut dapat dilihat di sini.
[caption id="attachment_165562" align="alignnone" width="609" caption="Tari Topeng, layakkah mendampingi tari Saman sebagai Intangible World Heritage? "]
Menurut informasi yang dikutip dari sini, pada bulan Oktober 2011 International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) yang dipimpin oleh Augusto Villanonhad mengunjungi Candi Ulundanu Batur di Bangli, Daerah aliran sungai Pakerisan di Gianyar, Candi Taman Ayun di Badung, dan Catur Angga Batukaru di Tabanan. Kunjungan tersebut dalam rangka nominasi empat obyek tersebut sebagai situs warisan dunia, Komite dari Unesco akan menyelenggarakan pertemuan di Parin pada bulan Mei 2012 untuk memutuskan rekomendari dari Augusto Villanon. Jika disetujui sebagai warisan dunia, empat lokasi tersebut akan diberi nama sebagai "Bali Cultural Landscape Subak System".
[caption id="attachment_165559" align="alignnone" width="605" caption="Tegalalang, semoga sistem irigasi di bali tetap lestari"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H