Terakhir, susu selalu menjadi komoditas mewah yang tidak semua orang mengkonsumsinya. Susu sangat penting bagi balita, orang dewasa, bahkan lanjut usia dengan susu penguat tulangnya. Namun, tingkat konsumsi per kapita Indonesia pun masih tergolong rendah. "Konsumsi susu per kapita di Indonesia tahun 2010 adalah 11,84 liter. Artinya, rata-rata orang Indonesia minum 32,44 mililiter atau 2 sendok makan per hari" (Kompas.com, 23/4/2011). Jika mengacu ke istilah “4 sehat 5 sempurna" maka londisi tersebut menunjukkan bahwa makanan masyarakat Indonesia tidaklah “sempurna“ dilihat dari aspek makanannya. Hidup memang tidaklah sempurna, namun jika susu pun masih impor juga, makin lengkap sudah tentang ironi impor makanan sehat dan sempurna. Tingkat konsumsi susu yang rendah pun tidak bisa dipasok oleh peternak susu di Indonesia. BPS melaporkan penurunan produksi susu dalam tiga tahun terakhir, padahal pada tahun 2007 sempat menembus angka 45 juta liter. Sekarang, setengahnya saja tidak sampai. Akhirnya peternak susu pun bernasib sama dengan peternak daging. Tidak hanya sama-sama memelihara sapi saja.
Mari kita mengusir rasa miris dan ketir ini sembari menyakikan lagu Kolam Susu-nya Koes Plus. Jangan lupa sambil menikmati kopi jambi ditemani tahu dan tempe goreng yang dibeli dari pedagang di pinggir jalan, walau rasa asinnya mungkin dari garam impor.
Bukan lautan hanya kolam susu // Kail dan jala cukup menghidupimu // Tiada badai tiada topan kau temui // Ikan dan udang menghampiri dirimu // Orang bilang tanah kita tanah surga // Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H