[caption id="attachment_138293" align="alignnone" width="643" caption="Warga kampus yang masih minoritas ketika angka partisipasi PT masih rendah"][/caption]
Angka partisipasi PT pun masih rendah ketika pengangguran lulusan PT tetap mengkhawatirkan. Peran PT mencetak lulusan diploma, sarjana, dan pascasarjana memang penting jika melihat angka partisipasi yang masih rendah. Menurut BPS per Agustus 2010, jumlah penduduk yang masuk ke perguruan tinggi hanya 11,01 persen. Namun, ketika mencetak lulusan, tantangan PT berikutnya adalah bagaimana lulusan tersebut terserap dunia kerja atau dunia industri. Di sinilah mimpi buruk pun masih membayangi. Menurut data BPS, pengangguran di indonesia tercatat sebesar 7,14 persen dari total angkatan kerja, atau sebanyak 8,3 juta orang. Dari jumlah penganggur tersebut, 443222 orang lulusan Diploma dan 710128 orang lulusan Sarjana.
[caption id="attachment_138296" align="alignnone" width="643" caption="Siap terjun ke masyarakat, semoga mengurangi persentase lulusan PT yang menganggur"][/caption]
Fakta dan data tersebut menjadi mimpi buruk yang perlu dienyahkan terlebih dahulu, daripada merenda mimpi yang baru. Ketika visi dan misi dibuat oleh PT, bermimpilah untuk menghilangkan semua masalah-masalah tersebut. Bermimpi boleh-boleh saja, namun jangan sampai bangun kesiangan ketika masyarakat dan lingkungan di sekitar PT masih harus jatuh-bangun dan kebingungan dalam hidup dan kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H