Kelima, manfaatkanlah komunitas akademik sebagai penyedia konten, atau disebut content by community atau user generated content. Jika diperlukan, dosen dan mahasiswa yang senang menulis dapat difasilitasi oleh PT, misalnya penyediaan situs atau blog dosen, bahkan jika memungkinkan- dan setelah pertimbangan yang matang- mahasiswa pun bisa diberikan situs atau blog pribadi yang dapat dimanfaatkan untuk mengungah tugas-tugas kuliahnya. Beberapa PT di luar negeri pun sudah menyediakan student journalism – salah satu versi lain dari citizen journalism di dunia pendidikan- untuk memfasilitasi civitas academika yang hobi menulis.
*****
Itulah beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan dalam upaya peningkatan kuantitas dan kualitas informasi pada laman perguruan tinggi. Peningkatan kuantitas dan kualitas informasi tersebut dapat meningkatkan peluang kunjungan yang lebih besar dari masyarakat luas. Namun, masih ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan, misalnya kapasitas sarana dan prasarana teknologi informasi pendukung, kemampuan SDM di bidang pengelolaan teknologi internet di kampus, atau tingkat melek internet masyarakat Indonesia sebagai pengunjung potensial.
----
Tulisan terkait lainnya di Kompasiana:
Mending Berkunjung ke Kompasiana daripada ke Website PT, Setuju?
Perguruan Tinggi Jago di Dunia Maya
Web ITB Masuk Top 100 Dunia Terpopuler untuk Perguruan Tinggi
“Virtual University”, Fatamorgana Pendidikan?
Student Journalism, Lulus Kuliah dengan “Go Blog”
Untung Rugi Bergaya di Kelas Maya