Mohon tunggu...
Budi Haryono
Budi Haryono Mohon Tunggu... profesional -

cuma blogger aja, cuma suka nulis aja, cuma pengeng yang beda aja... :D

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Islam yang Tidak Islami Vs Partai Sekuler yang Islami

30 Juli 2014   05:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:53 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seharusnya memang tidak ada partai Islam, karena menurut saya yang seharusnya ada adalah partai yang Islami alias partai yang berjuang untuk kepentingan semua manusia didunia menggunakan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Katakan batil bila itu batil katakan benar bila itu benar, ingatlah yang namanya batil tetaplah batil jangan kita bersiyasah mengatakan yang batil itu benar dengan berharap kebatilan itu akan menjadi kebenaran bila kita mengatakan yang batil itu benar! (sama seperti 1+1=7) . Bila ada golongan atau partai Islam yang mengatakan yang batil itu benar dengan dalil "bersiyasah" maka tidak perlu kita menggunakan ideologi Islam untuk membuat partai cukuplah partai yang Islami.

Kesucian ajaran Islam akan ternodai bila kita tetap "ngotot" mempertahankan ideologi partai bila "CARA" yang digunakan justru tidak menggunakan cara Islami tapi kebalikannya bagi partai yang berideologi sekuler bila ia berpolitik menggunakan kaedah Islam maka ia lebih Islam dari parai Islam itu sendiri.

Wallahualam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun