Mohon tunggu...
Budi Haryono
Budi Haryono Mohon Tunggu... profesional -

cuma blogger aja, cuma suka nulis aja, cuma pengeng yang beda aja... :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hanya Samad dan BG yang Bisa Tuntaskan Masalah KPK Vs Polri

17 Februari 2015   20:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:01 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini ada kaitannya dengan tulisan disini http://politik.kompasiana.com/2015/01/17/rumah-kaca-abraham-samad--717544.html kemudian tulisan ini pun sama seperti tulisan saya yang lain disini: http://hukum.kompasiana.com/2015/01/25/kpk-bukan-lembaga-suci-kenapa-anda-bela-703771.html yang mana keduanya hanya berupa buah pemikiran saya belaka.

Menurut saya (bila merujuk pada tulisan http://politik.kompasiana.com/2015/01/17/rumah-kaca-abraham-samad--717544.html ) masalah KPK vs Polri ini berawal dari sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Abraham Samd bersama beberapa orang elit PDI-P dimasa pra pemilihan Presiden.

“Saya Sudah Tahu karena sudah menyuruh orang-orang saya saya untuk memasang alat sadap, sehingga saya tahu siapa yang menjadi penyebab kegagalan saya. Saya janji akan menghabisi orang itu”

STOP SAMPAI DISINI

Sekarang mari kita sama-sama berpikir jernih untuk menentukan siapa sebenarnya orang yang paling tepat untuk segera menuntaskan masalah KPK Vs Polri

BILA: Ternyata dan terbukti kegiatan yang dilakukan Samad bersama elit PDI-P itu benar (sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan ambisinya) termasuk ucapannya yang ingin menghabisi orang yang sudah diketahuinya sebagai biang yang menggagalkan pencalonannya maju sebagai Cawapres Jokowi

KEMUDIAN: Samad terbukti mewujudkan ancamannya itu

MAKA: Terjadilah masalah yang kisruh ini

BILA KEMUDIAN: Samad mau mengikuti hati nuraninya lalu sadar langkahnya  sudah salah dan mau memperbaikinya saya yakin......

ALERT: Masalah ini tuntas!!

Tapi

BILA TERJADI PERBANDINGAN: Didalam diri Samad karena sesuatu hal yang pada intinya tidak ingin mengakui atau tidak merasa telah terjadi akitvitas

KEMUDIAN: Samad mengsomasi para Elite PDI-P yang terlibat dengan issu pertemuan antara dirinya dan Elite PDI-P

DAN: Terjadi pembuktian yang menerangkan Samad benar!

ALERT: Masalah ini tuntas!!

Jadi orang yang patut menyelsaikan masalah ini sepenuhnya adalah Samad dan BG bukan Jokowi.

Jokowi BERADA DI TENGAH YANG

Bakal menjadi beban moral kalau jadi melantik BG sedangkan BG masih terlilit kasus

Jokowi BERADA DI TENGAH YANG

Bakal menjadi beban moral kalau membatalkan melantik BG karena belum terjadi proses peradilan dan belum terbukti melakukan tindakan yang merugikan negara

Dimata saya Jokowi benar! karena saya masih ingat beliau menunjuk/mengajukan BG menjadi Kapolri pada saat BG belum berstatus "TERSANGKA" dan tidak ada keharusan dalam bentuk apapun kepada Jokowi untuk berkonsultasi kepada KPK sebelum memilih dan atau mengangkat pejabat negara!.

Dimata saya Jokowi baru salah bila beliau menunjuk/mengajukan BG menjadi Kapolri pada saat BG sudah berstatus "TERSANGKA".

Pun demikian saya menganggap benar kepada orang-orang selain Jokowi yang menunjuk/mengajukan BG menjadi Kapolri pada saat BG belum berstatus "TERSANGKA".

Ini Kunci Jalan Keluarnya

Kunci jalan keluarnya ada pada laporan Hasto seorang petinggi PDI-P yang melaporkan Samad.

Kesimpulan:

Mari kita tunggu babak kedua paska:


  1. Sidang prapeadilan BG
  2. Terbentuknya panja KPK


Pesan Saya:

Ingatlah pepatah!

Sepandai-pandainya kita menyimpan bangkai pasti akan tercium juga

atau

sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga

atau

karena nila setitik akhirnya rusak susu sebelaga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun