Mohon tunggu...
Budi Rahayu
Budi Rahayu Mohon Tunggu... pegawai negeri -

i knew ...i do

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengusap Debu di Sampul Qur'an

3 Mei 2016   14:35 Diperbarui: 3 Mei 2016   23:13 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://gaulfresh.com/motivasi/jadikan-al-quran-penenang-jiwa

Membantingkan badan di kasur,sekalian membantingkan beban berat yang semakin hari makin bertambah di pundak,rengekan manja si kecil pun di layani dengan hardikan ke arah istri..."diamkan dulu anak-anak ,ayah capek"...

Seperti sebuah pijar cahaya yang meledak di atas kepala saling bersahutan menunjukkan diri,ada berkas laporan yang mendesak harus segera di selesaikan,ada dendam tak tersalurkan pada hardikan dari atasan karena alpa menulis tanggal pada proposal,ada tenggat waktu yang semakin dekat untuk pembayaran cicilan kredit kendaraan,ada ngiang suara telepon dari adik yang meminta pembayaran semester..tidak pernah berhenti dan benar-benar berhenti terus mengejar setiap sisat waktu yang kita punya.

bahkan masalah sepele dan tak berarti pun seperti tuntutan untuk melakukan war di clan dalam game online masih sempat nyempil di sela terbatasnya quality time yang kita punya

Berulang dan terus berulang hingga kadang youtube pun seolah menyadarkan dan setengah meledek ketika mencoba memutar lagu dari Protonema Band "kiranya" ,sambil tersenyum manis mengingat masa SMA dan terpaksa tersenyum pahit ketika mengingat dan menyadari bahwa masa tersebut telah berlalu sangat lamaaa sekali,tinggal sekarang masa yang penuh beban dan target.

Kembali kepada tujuan itu semua adalah sebagai bentuk tanggung jawab kepada keluarga untuk bisa memenuhi semua kebutuhan mereka,tapi terasa ambigu ketika sampai di rumah kita melenceng dari tujuan itu karena faktor lelah fisik dan psikis kita menjadi orang yang tak menyenangkan buat anak-anak...tidak menjadi ensklopedia dongeng mereka sebelum tidur...kita menjadi sangat reaktif terhadap keinginan sang istri terhadap sesuatu..

Aus rasanya pola hidup seperti ini,terus bergesekan dengan target dan keinginan yang tiada habisnya ,pantas mudah sekali tersulut.seolah bara sekam tekanan dalam jiwa ini siap diletuskan,tinggal menunggu pemantik saja.

Karena ambisi untuk memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain ,inilah yang memicu untuk mengambil setiap peluang yang ada ,dengan alasan selagi masih mampu.Sampai ketika mendaptkan order untuk pembuatan software di pelabuhan,terpaksa harus membongkar kumpulan buku pemrograman yang sudah lama sekali tidak pernah di sentuh dan mata lelah ini tersangkut pada sebuah benda yang tertutup debu tebal sekali.

seketika menjatuhkan perasaan dari ketinggian yang teramat tinggi...menggunungkan penyesalan yang teramat besar,mematahkan ego dan sombong....aku bersihkan halam depannya dengan hati yang tak menentu antara...rindu dan malu...entah sudah hitungan bulan yang keberapa aku tak pernah menyentuh apalagi membaca.

Al-quran yang dulu dibelikan istri ku ini hanya beberapa kali ku baca ..itu pun dulu

sesudah berwudhu aku mulai membaca-nya ...ada yang luruh sedikit-demi sedikit kerak dalam lingkar hati..mulailah muncul pijaran ingatan tentang orang tua,anak,istri dan saudara-saudara yang selama ini jarang sekali aku kunjungi.

tenteram hati...Damai sekali menyadarkan bahwa dalam hidup itu bukan melulu soal angka,soal target,soal berhasil atau gagal....ada yang lebih penting dari itu...Agama,keyakinan,pengharapan,kerendahan hati dan care terhadap sesama..

tidak bermimpi menjadi manusia paripurna hanya berusaha menjadi orang yang lebih berguna buat anak-anak,keluarga dan orang sekitar.

Singkirkan debu-debu yang menutup hati ,akibat rutinitas tanpa henti yang justru akan mematikan hati.

sumber gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun