Mohon tunggu...
Budi Ediya Permana
Budi Ediya Permana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Terus Belajar dan memantaskan diri | Pendidikan | PowerPoint

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara

2 Juni 2023   11:05 Diperbarui: 2 Juni 2023   11:36 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Berbasi Media Sosial. Sumber: Pribadi

Mengikuti pendidikan calon Guru Penggerak Angkatan 8 ini diawali dengan penuh syukur serta perasaan senang dan Bahagia karena di satu sisi bisa lebih banyak lagi kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri sebagai guru. Saya meyakini mengikuti program Pendidikan guru penggerak ini adalah kehendak dari Allah SWT, saya berharap dalam mengikuti program ini bisa lebih banyak belajar sehingga apa yang saya dapatkan bisa menghadirkan kebermanfaatan bagi orang lain.

Kegiatan ini diawali pada hari Rabu 10 Mei 2023, yang seyogyanya akan dihadiri dan dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bapak Nadiem Makarim, B.A., M.B.A., tapi pada kesempatan ini berhalangan hadir. Acara ini dibuka oleh Direktur Jenderal GTK Prof. Nunuk Suryani, M.Pd dan dihadiri juga oleh Dr. Praptono, M.Ed, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan orientasi program yang dipandu oleh BBGP Jawa Barat yakni Dadang Supriatna sebagai ketua Tim Kerja PGP Jawa Barat, menjelaskan tentang proses pelaksanaan dan desain pembelajaran Program Guru Penggerak Angkatan 8 khususnya untuk wilayah Jawa Barat. Disampaikan tentang penggunaan penggunaan LMS sebagai media pembelajaran dan juga semua yang terkait dengan aturan selama proses Pelaksanaan Program Guru Penggerak.

Kegiatan selanjutnya pada Hari Kamis, 11 Mei 2023 adalah pelaksanaan pretest sebagai langkah awal untuk mengikuti PGP ini. Mengikuti kegiatan pretest ini di satu sisi mengingatkan diri sebagai guru, dimana kegiatan ini ternyata sangat jarang sekali dilakukan ketika akan mengawali pembelajaran kepada murid. Sehingga ini menjadi catatan saya secara pribadi untuk selalu berusaha membuat pretest sebelum melakukan pembelajaran pada setiap tujuan pembelajaran.

Kegiatan selanjutnya pada hari Sabtu, 13 Mei 2023, adalah mengikuti Lokakarya yang dilaksanakan di SMP 13 Kota Sukabumi yang dihadiri oleh Perwakilan dari BBPG Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi M. Hasan Ashari, M.MPd, juga oleh semua Pengajar Praktik termasuk Ibu Cucu Rochmatiningsih yang menjadi Pengajar Praktik bersama teman kelompok Carhendrik Indiarto, Iyar Sugiarti, Mira Kusmianti, Neneng Yustina, Rini Rusmiati dan Wahyudi.

Pada kesempatan Lokakarya ini, merupakan kesempatan untuk bisa saling mengenal bersama teman kelompok juga bersama guru – guru hebat lainya. Suasana dalam pelaksanaan lokaarya ini dirasakan dengan ceria dan penuh makna, karena ada beberapa hal baru yang bisa diambil seperti ice breaking. Yang terpenting dan menarik dalam kegiatan ini adalah dalam menyelesaikan Lembar Kerja yakni untuk mengisi asesmen pribadi dan evalusi diri.

Pengerjaan LK ini menjadi menarik karena secara langsung melihat kemampuan dan evaluasi diri yang ada sehingga bisa dijadikan salah satu pijakan dalam terus memperbaiki diri, sehingga melihat apa yang kurang dan apa yang harus di tingkatkan. Menurut saya hal ini menjadi penting, karena dengan ini kita akan memperhatikan apa yang kurang, apa yang tidak bekerja yang pada akhirnya kita tidak memandang sesuatu dengan negatif tetapi terus mengoptimalkan segala potensi yang ada.

Apalagi kaitannya posisi saya yang sekarang menjadi Calon Guru Penggerak, tentunya keterampilan dalam melakukan refleksi menjadi hal yang sangat penting dimana kita harus jujur dengan kondisi kita dengan mengetahui segala kelemahan dan kekuatan yang kita miliki. Yang pada akhirnya, semoga harapan menjadi penggerak perubahan dan pemimpin pembelajaran bisa dilakukan dengan baik.

Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan dengan daring meluli LMS mulai tanggal 15 Mei 2023, jujur ketika melihat jadwal kegiatan yang begitu padat yang terlintas dalam fikiran saya adalah tidak ada waktu liburan karena akan banyak tugas dan kegiatan yang harus diselesaikan, apalagi dengan tugas mengajar juga kegiatan lainnya baik dengan organisasi serta masyarakat. Namun, saya melihatnya dengan kacamata yang positif artinya disinilah kesempatan saya untuk bisa belajar langsung dalam manajemen waktu serta disiplin dalam mengatur berbagai macam kegiatan.    

Diawali dengan mempelajari isi modul dalam LMS, mulai dari pendahuluan hingga simulasi Aktivitas. Ada dua hal yang menarik perhatian saya, pertama adalah materi pengantar yakni Etika Penggunaan Bahan Ajar Program Kemendikbudristek, disini saya mendapatkan pembelajaran dan menguatkan diri saya ketika membuat sebuah tulisan baik dalam bentuk konten media sosial atau bahkan dalam membuat bahan ajar harus bisa menghargai karya orang lain.

Kedua, pada saat mengikuti dan mempelajari simulasi aktivitas yang menggunakan LMS (Learning Management System) yakni media belajar yang digunakan dalam program guru penggerak ini. Saya ingin sekali sebagai guru, memiliki LMS mandiri untuk mata pelajaran yang saya ampu, karena saya melihat dengan penggunaan LMS ini sesuai dengan kebutuhan pada saat ini. Insya Allah, saya akan mencoba untuk bisa belajar bagaimana pembelajaran bisa dilakukan dengan menggunakan LMS sendiri, hal ini karena memang murid pada kondisi ini selalu dekat dengan teknologi khususnya dalam penggunaan gadget.

Kegiatan berikutnya adalah mempelajari Modul 1.1 yakni mempelajari konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara (KHD) yang diawali dengan Refleksi mulai dari diri dan eksplorasi konsep. Setelah membaca dan mencoba memahami pemikiran KHD, saya mencoba untuk menguatkan kembali tentang konsep ’tuntunan’ dalam hidup terutama dalam mengimplementasikan konsep pendidikan, yakni menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Ada dua aksi nyata yang saya terapkan dalam proses pembelajaran di kelas, pertama sebelum memulai pembelajaran untuk menguatkan pemahaman diri pada murid kenapa setiap manusia harus terus belajar maka saya menceritakan kisah motivasi dari beberapa tokoh atau kisah – kisah lainnya yang berkaitan pengembangan karakter. Kedua, dalam kegiatan pembelajaran mencoba untuk memanfaatkan penggunaan gadget dengan hal positif, yakni dengan menggunakan media sosial instagram sebagai alat bantu dalam penyampaian materi atau hasil eksplorasi murid tentang pemahaman konsep materi yang dipelajari.

Beberapa hal baik yang saya peroleh dalam penerapan ini yakni dalam penerapan konsep ’menuntun’, murid diberikan kebebasan dalam menentukan kelompok dan menentukan hasil laporan sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Disini mereka belajar untuk bisa memilih teman yang bisa berkerja sama dan bebas menentukan hasil diskusi, hal ini membimbing mereka untuk belajar dalam cakap mengatur hidupnya dengan tanpa diperintah oleh orang lain. Juga memberikan pengalaman kesadaran diri tentang kekuatan dalam dirinya bahwa mereka tidak hidup sendiri sehingga mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.

Pembelajaran Berbasi Media Sosial. Sumber: Pribadi
Pembelajaran Berbasi Media Sosial. Sumber: Pribadi

Dalam media hasil pelaporan yang harus dikerjakan oleh murid yakni menggunakan media sosial instagram merupakan usaha penerapan bahwa pendidikan berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Menyelaraskan penggunaan teknologi dalam pembelajaran ini sebagai usaha bagaimana mereka menggunakan teknologi yang ada dengan bijak dan digunakan dengan hal – hal yang postif.

Dalam mempelajari modul ini, hal baik yang saya peroleh adalah Inti dari filsafat KHD adalah Perubahan. Analogi yang tepat bisa digambarkan adalah sistem tata surya, selalu bergerak dan tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu dan tidak pernah statis, maka menurut KHD kebudayaan tidak boleh statis harus terus bergerak. Bagi KHD dalam upaya pemeliharaan kebudayaan harus terus bergerak sesuai dengan kondrat alam dan kondrat zaman, jika kebudayaan itu terisolasi maka akan menuju kehancuran, maka pendidikan pun sama harus terus berubah menjawab segala tuntutan zamannya.

Memahami setiap kondisi murid ternyata menjadi hal yang sangat penting karena mereka memiliki kemampuan dan potensi masing – masing, hal ini dilihat dari pelaksanaan setiap pengumpulan tagihan (dalam hal ini saya sering menggunakan istilah ‘Happy Work’), anak bisa mengumpulkan dalam bentuk apapun bisa dalam bentuk gambar, poster, tulisan bahkan dalam bentuk video. Harapannya adalah setiap anak bisa mengekspresikan ide yang kreatif sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya. Penyebutan ’Happy Work’ ini merupakan salah satu usaha dalam penerapan konsep Pendidikan KHD dalam pembelajaran di kelas, dimana pencapaian tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh murid.

Pelaksanaan Forum Diskusi Modul 1.1 yang dipandu oleh Fasilitator Bpk. Gunaro pada tanggal 16 Mei 2023, walaupun dilaksanakan secara virtual namun diskusi berjalan dengan dinamis sehingga saya pun bisa belajar dari pengalaman yang disampaikan rekan – rekan tentang konsep pendidikan KHD, saling memberi masukan dan umpan balik. Saya sangat senang ketika melakukan komunikasi dan interaksi dalam sesi ini, selain bisa berbagai pengalaman dan mendapatkan umpan balik juga penguatan konsep dari fasilitator. Namun waktu yang terbatas dalam melakukan diskusi sehingga pembahasan kurang begitu dalam serta belum dibahas secara tuntas. Namun, saya mendapatkan beberapa wawasan baru untuk melaksanakan pembelajaran kepada murid dan semakin menguatkan untuk mengimplementasikan konsep pendidikan KHD.

Pertemuan pada Rabu, 17 Mei 2023, ini adalah kali pertama melakukan diskusi dengan kelompok pada sesi Kolaborasi Kelompok Modul 1.1, untuk mendiskusikan kontesk sosio-kultural, nilai – nilai luhur kearifan budaya daerah dan kekuatan pemikiran KHD dalam konteks lokal sosial budaya daerah. Diskusi berjalan dengan hangat dan dinamis walaupun belum saling mengenal satu sama lain sebelumnya juga ada perbedaan latar jenjang satuan pendidikan, namun karena semangat kebersamaan dalam menyelesaikan tugas dan saling menghargai pendapat dan pandangan, alhamdulillah diskusi bisa mendapatkan kesimpulan tentang topik yang akan diangkat.

Hal baik yang didapatkan adalah sebelum kita akan menuntun murid dalam membimbing sesuai kodratnya harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai pendidik, dengan saling menghargai dan menghormati dalam setiap perbedaan. Kendala yang muncul adalah terkait waktu pelaksanaan diskusi yang singkat, hal ini diatasi dengan melanjutkan diskusi lanjutkan diluar sesi, walaupun menggunakan media komunikasi WhatsApp.

Kegiatan dilanjutkan dalam sesi ruang kolaborasi Modul 1.1 Presentasi, pada Jum’at, 19 Mei 2023, mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang refleksi filososfis pendidikan KHD dimana kelompok mengangkat topik tentang ’Mapag Panganten’ yakni konsep budaya lokal dari daerah Jawa Barat. Setelah mempresentasikan mendapatkan masukan dan penguatan, sehingga menambah wahana pemahaman tentang bagaimana konsep budaya lokal untuk dijadikan sebagai implementasi konsep pendidikan KHD.

Dalam kegiatan kolaborasi ini ada nilai yang saya dapatkan adalah semakin menguatkan diri bahwa untuk selalu berbagi dan menerima segala macam perbedaan dan kita harus saling percaya satu sama lain bahwa masing – masing memiliki pandangan dan pendapat, disinilah kita sebagai makhluk sosial belajar bagaimana berinteraksi serta saling menghargai segala macam perbedaan.

Dalam sesi modul Demontrasi kontekstual, saya mencoba menuliskan pemahaman tentang konsep dasar pendidkan KHD, dengan membuat artikel ’ Belajar dari Ki Hajar Dewantara, Sejarah dan Konsep Pendidikan’ bisa dibaca pada link: Belajar dari KHD, Sejarah dan Konsep Pendidian

Sesi Elaborasi Pemahaman Modul 1.1 pada hari Kamis, 25 Mei 2023, kegiatan ini dilaksanakan secara online dengan intruktur Listiyawati. Pada sesi ini, semakin memperjelas dan menambah pemahaman mengenai konsep – konsep pemikiran filosofis KHD. Karena banyak mendapatkan pengalaman di lapangan dari rekan CGP lainnya sehingga memperkaya pengetahuan tentang pelaksanaan konsep Pemikiran KHD, yang nantinya bisa dijadikan rujukan dalam pelaksanaanya.

Kesempatan berikutnya adalah dengan membuat koneksi antar materi – kesimpulan dan refleksi Modul 1.1.  Secara jujur sedikit kesulitan dalam menyelesaikan tugas ini, hal ini dikarenakan bukan hanya sekedar mengulang materi konsep pemikiran KHD, namun bagaimana penerapan konsep pemikiran KHD dalam proses pembelajaran. Akhirnya dengan waktu yang agak lama bisa menyelesaikannya, hasilnya saya buat dalam tulisan artikel, pada link berikut: Menggunakan 'Happy Work' untuk Membahagiakan Murid dalam Pembelajaran

Selanjutnya saya tuangkan dengan membuat postingan Instagram, bisa dilihat pada link berikut:  


Setelah mempelajari Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, memberikan motivasi dan penguatan bagi saya untuk selalu melakukan praktek Pendidikan dan pengajaran yang selaras dengan konsep dasar Pendidikan KHD. Berbagi kepada rekan sejawat tentang konsep Pendidikan KHD menjadi bagian penting yang harus dilakukan karena tidak mungkin saya bisa berjalan sendiri dalam menumbuhkembangkan segala potensi dan kemampuan murid.

Menguatkan peran keluarga karena menurut KHD, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Peran keluarga (orang tua) menjadi salah satu faktor yang sangat penting, maka harus dibangun pola komunikasi dalam memberikan tuntunan kepada murid dalam pembentukan karakternya.

Semoga, ke depannya dapat memberikan yang terbaik kepada murid dan lingkungan sekitar khususnya dalam membimbing mereka untuk bisa berkembang sesuai potensi dan kemampuannya dan menjadi merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun