Mohon tunggu...
Budi Ediya Permana
Budi Ediya Permana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Terus Belajar dan memantaskan diri | Pendidikan | PowerPoint

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara

2 Juni 2023   11:05 Diperbarui: 2 Juni 2023   11:36 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, pada saat mengikuti dan mempelajari simulasi aktivitas yang menggunakan LMS (Learning Management System) yakni media belajar yang digunakan dalam program guru penggerak ini. Saya ingin sekali sebagai guru, memiliki LMS mandiri untuk mata pelajaran yang saya ampu, karena saya melihat dengan penggunaan LMS ini sesuai dengan kebutuhan pada saat ini. Insya Allah, saya akan mencoba untuk bisa belajar bagaimana pembelajaran bisa dilakukan dengan menggunakan LMS sendiri, hal ini karena memang murid pada kondisi ini selalu dekat dengan teknologi khususnya dalam penggunaan gadget.

Kegiatan berikutnya adalah mempelajari Modul 1.1 yakni mempelajari konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara (KHD) yang diawali dengan Refleksi mulai dari diri dan eksplorasi konsep. Setelah membaca dan mencoba memahami pemikiran KHD, saya mencoba untuk menguatkan kembali tentang konsep ’tuntunan’ dalam hidup terutama dalam mengimplementasikan konsep pendidikan, yakni menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Ada dua aksi nyata yang saya terapkan dalam proses pembelajaran di kelas, pertama sebelum memulai pembelajaran untuk menguatkan pemahaman diri pada murid kenapa setiap manusia harus terus belajar maka saya menceritakan kisah motivasi dari beberapa tokoh atau kisah – kisah lainnya yang berkaitan pengembangan karakter. Kedua, dalam kegiatan pembelajaran mencoba untuk memanfaatkan penggunaan gadget dengan hal positif, yakni dengan menggunakan media sosial instagram sebagai alat bantu dalam penyampaian materi atau hasil eksplorasi murid tentang pemahaman konsep materi yang dipelajari.

Beberapa hal baik yang saya peroleh dalam penerapan ini yakni dalam penerapan konsep ’menuntun’, murid diberikan kebebasan dalam menentukan kelompok dan menentukan hasil laporan sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Disini mereka belajar untuk bisa memilih teman yang bisa berkerja sama dan bebas menentukan hasil diskusi, hal ini membimbing mereka untuk belajar dalam cakap mengatur hidupnya dengan tanpa diperintah oleh orang lain. Juga memberikan pengalaman kesadaran diri tentang kekuatan dalam dirinya bahwa mereka tidak hidup sendiri sehingga mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.

Pembelajaran Berbasi Media Sosial. Sumber: Pribadi
Pembelajaran Berbasi Media Sosial. Sumber: Pribadi

Dalam media hasil pelaporan yang harus dikerjakan oleh murid yakni menggunakan media sosial instagram merupakan usaha penerapan bahwa pendidikan berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Menyelaraskan penggunaan teknologi dalam pembelajaran ini sebagai usaha bagaimana mereka menggunakan teknologi yang ada dengan bijak dan digunakan dengan hal – hal yang postif.

Dalam mempelajari modul ini, hal baik yang saya peroleh adalah Inti dari filsafat KHD adalah Perubahan. Analogi yang tepat bisa digambarkan adalah sistem tata surya, selalu bergerak dan tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu dan tidak pernah statis, maka menurut KHD kebudayaan tidak boleh statis harus terus bergerak. Bagi KHD dalam upaya pemeliharaan kebudayaan harus terus bergerak sesuai dengan kondrat alam dan kondrat zaman, jika kebudayaan itu terisolasi maka akan menuju kehancuran, maka pendidikan pun sama harus terus berubah menjawab segala tuntutan zamannya.

Memahami setiap kondisi murid ternyata menjadi hal yang sangat penting karena mereka memiliki kemampuan dan potensi masing – masing, hal ini dilihat dari pelaksanaan setiap pengumpulan tagihan (dalam hal ini saya sering menggunakan istilah ‘Happy Work’), anak bisa mengumpulkan dalam bentuk apapun bisa dalam bentuk gambar, poster, tulisan bahkan dalam bentuk video. Harapannya adalah setiap anak bisa mengekspresikan ide yang kreatif sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya. Penyebutan ’Happy Work’ ini merupakan salah satu usaha dalam penerapan konsep Pendidikan KHD dalam pembelajaran di kelas, dimana pencapaian tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh murid.

Pelaksanaan Forum Diskusi Modul 1.1 yang dipandu oleh Fasilitator Bpk. Gunaro pada tanggal 16 Mei 2023, walaupun dilaksanakan secara virtual namun diskusi berjalan dengan dinamis sehingga saya pun bisa belajar dari pengalaman yang disampaikan rekan – rekan tentang konsep pendidikan KHD, saling memberi masukan dan umpan balik. Saya sangat senang ketika melakukan komunikasi dan interaksi dalam sesi ini, selain bisa berbagai pengalaman dan mendapatkan umpan balik juga penguatan konsep dari fasilitator. Namun waktu yang terbatas dalam melakukan diskusi sehingga pembahasan kurang begitu dalam serta belum dibahas secara tuntas. Namun, saya mendapatkan beberapa wawasan baru untuk melaksanakan pembelajaran kepada murid dan semakin menguatkan untuk mengimplementasikan konsep pendidikan KHD.

Pertemuan pada Rabu, 17 Mei 2023, ini adalah kali pertama melakukan diskusi dengan kelompok pada sesi Kolaborasi Kelompok Modul 1.1, untuk mendiskusikan kontesk sosio-kultural, nilai – nilai luhur kearifan budaya daerah dan kekuatan pemikiran KHD dalam konteks lokal sosial budaya daerah. Diskusi berjalan dengan hangat dan dinamis walaupun belum saling mengenal satu sama lain sebelumnya juga ada perbedaan latar jenjang satuan pendidikan, namun karena semangat kebersamaan dalam menyelesaikan tugas dan saling menghargai pendapat dan pandangan, alhamdulillah diskusi bisa mendapatkan kesimpulan tentang topik yang akan diangkat.

Hal baik yang didapatkan adalah sebelum kita akan menuntun murid dalam membimbing sesuai kodratnya harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai pendidik, dengan saling menghargai dan menghormati dalam setiap perbedaan. Kendala yang muncul adalah terkait waktu pelaksanaan diskusi yang singkat, hal ini diatasi dengan melanjutkan diskusi lanjutkan diluar sesi, walaupun menggunakan media komunikasi WhatsApp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun