Sebagai pendidik dengan memahami secara historis dan konsep dasar Pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara ini tentunya dituntut untuk bisa lebih mengasah diri dan terus meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Jangan sampai hanya memahami konsep menuntun tanpa dibarengi dengan kemampuan serta kompetensi bagaimana kita bisa menuntun.
Analogi dalam menanam padi, Petani akan menghasilkan pada yang berkualitas tentunya harus dibarengi dengan kemampuan petani itu sendiri dalam mengolah tanah, merawat, pengolahan air, pemberian pupuk juga membasmi hama. Begitu juga sebagai pendidik harus memiliki kompetensi yang baik bagaimana dalam menuntun murid sehingga tercapai sesuai tujuan pendidikan nasional.
Terkahir saya mengutip kalimat Ki Hajar Dewantara, yakni ”Sebagai masyarakat yang paling kecil namun yang paling suci dan murni dalam dasar-dasar sosialnya, lingkungan keluarga itu merupakan suatu pusat pendidikan yang termulia”. Keluarga adalah sentral dalam menumbuhkan cinta kasih, semangat tolong menolong, kewajiban berkorban dan tanggung jawab, dimana unsur-unsur dari budi sosial dan kesusilaan dalam sifat-sifat pokoknya terdapat di dalam hidup keluarga. Sehingga sebagai pendidik dalam menuntun anak harus mampu menciptakan rasa kekeluargaan karena berpisahnya anak-anak dengan keluarganya berarti kehilangan tuntunan ataupun pedoman, untuk laku hidupnya dan membahayakan keselamatan dan kebahagiaannya sebagai manusia yang susila dan bertanggungjawab.
Selamat belajar, semangat belajar dan terus memantaskan diri sebagai pendidik.
Sumber Bacaan:
Ki Hajar Dewantara. 2013. Pendidikan : Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan dan Sikap Merdeka. Yogyakarta. Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa
Suhartono Wiryopranoto Prof. Dr. Nina Herlina, M. S, Prof. Dr. Djoko Marihandono, Dr. Yuda B Tangkilisan dan Tim Museum Kebangkitan Nasional. 2017. KI HAJAR DEWANTARA ”Pemikiran dan Perjuangannya”, Jakarta, Museum Kebangkitan Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H