Mohon tunggu...
Budidaya Lele
Budidaya Lele Mohon Tunggu... -

Ada puluhan bahkan mungkin ratusan peternak lele yang sukses. Dari mereka kita bisa belajar memulai usaha. Mungkinkah kita mengikuti jejak kesuksesan ?\r\nsinawubersamalele.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Gagal di Ayam, Sukses di Lele

8 Agustus 2014   08:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:05 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara Pembesaran Lele

H. Alip Parwato; Gagal di Ayam, Sukses di Lele

sinawubersamalele.blogspot.comdengan ini mengurai dari sumbernya langsung, Perkenalkan dahulu, bukankah pepatah lawas mengurai: Tak Kenal Maka Tak Sayang...  :-D namanya adalahH. Alip Parwato.Warga Dusun Mangkubumen, Desa Tegal Rejo, Kecamata Sawit, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah merupakan salah satu dari sekian ribu umat dimuka bumi ini He :-D, yang merupakan salah satupembudidaya ikan lele yang sukses.Pria yang sebelumnya menekuni ternak ayam potong ini, sudah menggeluti usaha pembesaran lele sejak tahun 1994. Disamping usaha budidaya ikan lele, profesi Alip adalah guru SMP diwilayah Cepogo Kabupaten Boyolali.


Alip merupakan pionerpembudidaya lele di 'kampung lele'Boyolali, Jawa Tengah. Orang lain belum terjun dalam budi daya lele, Alip sudah memulainya. Setelah mengetahui hasilnya, akhirnya masyarakat sekitar mengikuti jejak alip. Hingga kini hampir semua orang didusun mangkubumen membudidayakan lele. Sebagai bukti, produksi lele di kampung tersebut sekarang tidak kurang dari 10ton per hari.

Ihwal ketertarikanya pada usaha budi daya lele disebabkan oleh kegagalan peternakan ayam potong. Selama peternakanayam potong lebih banyak 'rugi'dibandingkan 'untung'karena ayam peliharaannya banyak yang mati.  Awalnya, Ia melihat usaha ternak lele dikolam milik orang lain. Lele tersebut hanya diberi pakan bekicot, ayam mati yang dibakar, dan sisa-sisa nasi ternyata bisa hidup dan tumbuh besar. Bahkan, mendatangkan keuntungan meski sedikit. Alip berpikir, hanya diberi pakan seadanya saja lele bisa hidup dan tumbuh besar serta memperoleh untung. Apalagi jika lele dikelola dan dipilhara secara intensif dengan diberi pakan buatan pabrik yang kualitasnya lebih baik, pasti usaha lele lebih menguntungkan. Akhirnya, Alip mencoba budi daya lele di petak atau kolam kecil miliknya. Pekanya mengunakan pelet buatan pabrik. Ia pun bisa memanen lele dari kolamnya yang sempit itu. Setelah alip sukses dalam uji coba budi daya lele,akhirnya ia membuat kolam lagi dilahan persawahan miliknya, menjadi 10 kolam.sambil membuat kolam,ia juga mencari pasar lele komsumsi.mau dijual kemana lele hasil panen nantinya?
begitu ia bertanya dalam hati.

Awalnya, lele produksinya dipasarkan ketempat pemancingan dan warung makan lesehan dijanti, kab. Klaten. Pemancingan dan warung makan lesehan mau menerima hasil panen lele produksinya, asal bisa rutin mengirim lele sitiap minggu. Ia pun menyanggupinya. Semenjak itu, usaha budi daya lele miliknya semakin berkembang.

Kini, jumlah kolam pembesaran lele milik alip sekitar 100 unit. Lokasi
kolam-kolam budi daya tersebut berada dipesawahan miliknya. Kolam
pembesaran tersebut berupa petak-petak kolam tanah berukuran 50 m2.
Tiap petakan kolam ditebari bibit lele sejumla 15.000 ekor atau padat
tebar lele di kolam mencapait 300 ekor/m3 air.

Produksi lele milik Alip rata-rata 1,2 ton per kolam. Jadwal panen lele rutin tiap hari Senin, Rabu ,dan Kamis. jika rata-rata tiap minggupanen lele antara 4---5 ton per minggu maka dalam satu bulan dapatmemanen lele sekitar 16---20 ton. Dengan asumsi lele tersebut dijual dengan harga Rp.11.500.00 per kg  (November 2110) maka omset yang diperoleh Alip sekitar Rp184.000.000,00---Rp230.000.000,00 per bulan.

Sementara itu, kebutuhan pakan lele per bulan mencapai 750 ton. Disamping untuk kebutuhan kolam miliknya sendiri, pakan tersebut juga dijual jika ada petani yang ingin membeli. Namun, persentase pakan tersebar adalah untuk membeli pakan lele di kolam miliknya. Pakan palet lele yang digunakan terdiri dari pakan pelet terapung dan pelet tenggelam. Penggunaan pakan pelet tenggelam ketika pembesaran memasuki 3---4 minggu menjelang panen. Hal ini dilakukan karena harga pakan tenggelam  lebih murah yaitu Rp5.500,00 per kg, sementara pakan terapung Rp 6.600,00 per kg.

Kiat sukses Alip dalam usaha pembesaran lele adalah tekun, teliti, dan tidak gampang putus asa. "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda" Soalnya kebanyakan petani pemula yang terjun di pembesaran lele, begitu terjadi kegagalan langsung 'kapok' untuk meneruskan usahanya", begitu ujar Ali.

Alip lantas bangga dengan kerja kerasnya selama ini. Usaha budidaya lele asal ditekuni dan serius, akan mendatangkan keuntungan finansial yang lumayan besar. Alip dan istrinya juga sudah naik haji dari lele. Orang sering memanggilnya"pak haji lele". Selain itu, ayah dua orang putra ini bisa mengantarkan anaknya hingga lulus sarjana. Kini, ia juga memiliki rumah besar, empat buah mobil, tiga sepeda motor, dan tabungan yang lebih dari cukup.
Sumber: Kholish Mahyuddin, S.Pi.,MM

Terimakasih
Cara Pembesaran Ikan Lele

8 Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun