Mohon tunggu...
budi prasetyo
budi prasetyo Mohon Tunggu... -

agama: islam hobi: menulis facebook: www.facebook.com/budichupmuah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Satu Bahasa, Persatukan Bangsa

25 September 2012   15:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:42 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah Negara yang terbentuk dari pulau-pulau. Di setiap pulau memiliki suku dan adat istiadat yang berbeda. Keanekaragaman karakter dan bahasa menjadi corak indah yang berpadu dalam balutan merah putih. Seolah menjadi penegas kepada dunia bahwa indonesia kaya akan budaya. Penuh warna dan rupa. Keelokan yang bernilai anugerah tak terhingga dari yang kuasa. Titipan ini membuat kita merasa bahwa kita terlahir di negeri bak surga di dunia.

Semua keindahan Indonesia saat ini tidak terlepas dari sejarah orang-orang yang memperjuangkannya di jaman penjajahan dulu. Beberapa Negara sempat berlabuh dan menjajah negeri ini karena tertarik dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Memerah alam dan keringat rakyat dalam belenggu derita. Mencoba menguasai titipan yang Tuhan berikan kepada tanah ini. Namun dengan sebuah semangat persatuan di seluruh penjuru Indonesia kita mampu merdeka. Dan mengembalikan bumi surga ini kepada pemilik sah yang seharusnya, rakyat Indonesia.

Indonesia merdeka sejak 17 Agustus 1945. Perjuangan telah ditempuh para nenek moyang kita selama berabad-abad demi bumi tercinta. Mengorbankan harta, keluarga bahkan nyawa. Darah merah tertumpah, putih tulang terkoyak. Setiap penjuru daerah bersama memperjuangkan kemerdekaan nusantara. Bersatu melawan penjajah. Berjuang demi nusa dan bangsa. Berkorban nyawa untuk satu Indonesia. Tanpa pengorbanan mereka kita tidak mungkin merasakan indahnya indonesia saat ini.

Ada satu hal penting yang memiliki peran besar dalam kemerdekakan Indonesia selain dari pengorbanan para pejuang dan semangat persatuan, yaitu bahasa. Apa mudah berjuang untuk mengusir penjajah tanpa suatu komunikasi? Inilah sebuah pertanyaan dasar mengapa bahasa menjadi titik penting lahirnya kemerdekaan Indonesia. Jelas tidak mudah. Tanpa komunikasi jelas sulit untuk bergerak bersama untuk menggapai kemerdekaan di masa itu. Bayangkan saja, dari ujung Sumatera hingga ke pelosok Papua terdapat banyak ragam bahasa di setiap daerah. Atas dasar itulah kemudian muncul kembali sebuah pertanyaan: Bagaimana mereka bisa berkomunikasi jika memiliki perbedaan bahasa?

Semua berawal dari bahasa. Suatu komunikasi kemerdekaan bisa terjalin dengan optimal dengan kesamaan bahasa. Jelas sulit menyamakan bahasa dalam lingkup negera yang memiliki ratusan bahasa daerah yang berbeda namun semua dapat menyatu dalam satu bahasa yaitu, bahasa Indonesia. Inilah titik mula bersatunya rakyat dalam mengusir penjajah atas nama Indonesia. Semua berawal dari bahasa.

Hal ini dipertegas dengan pembacaan sumpah pemuda pada saat Kongres Pemuda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27-28 Oktober 1928:

SUMPAH PEMUDA
Pertama:
kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Kedua:
kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia

Ketiga:
kami putra dan putri Indonesia, menjujung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Inilah sebuah bukti di mana bahasa bisa menyatukan suku dan budaya yang berbeda. Menjadikannya semangat persatuan untuk kemerdekaan bangsa. Bergerak bersama melawan penjajah dalam satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, bahasa Indonesia. Bahkan proklamasi kemerdekaan pun menggunakan bahasa Indonesia yang menggambarkan bahwa kemerdekaan tidak memihak salah satu suku atau daerah tertentu tapi untuk satu Indonesia. Satu bahasa, persatukan bangsa.

Peran bahasa Indonesia yang dahulu diperjuangkan bisa kita rasakan sampai saat ini. Tugas kita kini sebagai pemuda penerus perjuangan bangsa adalah menjaganya. Tidak perlu bertanya, bagaimana cara menjaganya, cukup pergunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar jika Anda benar orang Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun