Mohon tunggu...
Budi Cahyono
Budi Cahyono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kanker Dalam Nawacita, Darmin Nasution Wajib Dicopot

29 Juni 2016   02:00 Diperbarui: 29 Juni 2016   02:31 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepertinya kondisi pelemahan ekonomi saat ini tak kunjung reda. Harga sembako masih labil dan rentan mengalami kenaikan meski operasi pasar sedang gencar-gencarnya. Namun cara itu seakan menjadi satu-satunya jalan agar harga terkendali,  meski sangat naif jika jurus itu terus dimunculkan berulang-ulang tiap tahun. Sayang persoalannya hanya pada mengatasi kenaikan harga menjelang lebaran! Kalau toh solusi jangka pendek seperti ini yang selalu dikedepankan, niscaya akan kita temui persoalan serupa menjelang Natal dan Tahun Baru besok.

Tak hanya itu, daya beli masyarakat pun masih lemah serta tingkat pengangguran masih tinggi, ditambah lagi akan kita hadapi kenaikan tarif dasar listrik. Jika keadaan seperti ini dibiarkan, niscaya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Jokowi – JK akan turun lalu keadaan sosial tergoncang. Siapa lantas bertanggung jawab?

Di level makro keadaan semakin diperparah dengan merosotnya nilai tukar rupiah yang menembus level Rp. 13.500 per dolar AS. Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal 1 dan 2 tahun 2015 tak menentu, malahan jeblok dan terendah sejak 2009.  

Bisa dibilang strategi ekonomi melalui paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah telah gagal. Jika kita lihat, turunnya performa ekonomi Nasional merupakan imbas dari kinerja pemerintah yang tak strategis. Di bawah Menko Ekonomi Darmin Nasution, kinerja pemerintah seakan pincang. Terbukti ia tak mampu mengatasi persoalan serta minim orientasi jangka panjang.

Harusnya keadaan ini bisa diatasi jauh-jauh hari, namun Darmin Nasution telah melakukan pembiaran karena dialah yang memegang kendali strategis arah kebijakan ekonomi Nasional. Bisa jadi, hal ini merupakan imbas kekalahan mereka merebut proyek-proyek besar negara seperti Pelindo II, Freeport, Blok Masela, serta kekalahan di Munaslub Golkar pada waktu lalu.

Jangan sampai keadaan ini menjadi momentum pengkondisian target politik jangka pendek kelompok mereka. Melihat berlarutnya situasi ini, niscaya rakyat sedang dalam pengkondisian untuk diperhadapkan dengan Jokowi. Tentu cara ini sangatlah amoral dan mengakibatkan citra pemerintahan Jokowi turun, manakala Presiden sedang fokus terhadap percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah tertinggal.

Ibarat kanker, situasi ini akan semakin ganas kalau akar penyakit tak segera diatasi. Jalan satu-satunya Darmin Nasution harus dicopot sebelum keadaan semakin parah. Kita tak rela manakala program Nawacita yang sejatinya berpijak ruh Trisakti; berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya semakin jauh panggang dari api. Reshuffle kabinet harus menjadi momentum strategis guna memantapkan Nawacita dengan jalan mencopot Darmin Nasution. []     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun