Pakar Fintech Ryan Randy Suryono Membahas Fenomena NFT

Dalam hal penjualan NFT, harga ditentukan oleh pasar dan tergantung pada permintaan dan penawaran. Ketika NFT dijual, pembeli memperoleh token NFT dan hak kepemilikan atas aset digital yang dijadikan NFT. Penjualan NFT juga direkam pada blockchain dan menjadi bagian dari riwayat transaksi.

Beberapa penerapan NFT pada berbagai bidang, antara lain:

• Seni digital : NFT telah digunakan untuk memperdagangkan seni digital seperti lukisan, gambar, dan animasi. Dengan menggunakan NFT, seniman dapat menjual karya seni digital mereka secara langsung kepada kolektor tanpa melalui galeri atau lelang tradisional.
• Game : NFT juga dapat digunakan dalam game sebagai item yang unik dan langka. Misalnya, dalam game blockchain seperti Axie Infinity, pemain dapat membeli dan menjual karakter yang diwakili oleh NFT.
• Musik : NFT dapat digunakan untuk menjual musik dan hak cipta secara langsung kepada penggemar atau kolektor, serta memungkinkan musisi untuk memperoleh royalti langsung dari penjualan.
• Properti virtual : NFT digunakan dalam platform virtual seperti Decentraland dan Somnium Space sebagai representasi kepemilikan tanah virtual. Pengguna dapat membeli, menjual, dan membangun properti virtual yang diwakili oleh NFT.
• Koleksi : NFT digunakan sebagai bagian dari koleksi digital yang unik, seperti kartu koleksi, dan item langka lainnya.
• Pengumpulan dana : NFT digunakan sebagai cara untuk mengumpulkan dana melalui lelang amal atau crowdfunding, dengan mengumpulkan dana dari penjualan NFT.

Contoh penerapan NFT yang terkenal adalah lelang Christie's pada Maret 2021, di mana seniman digital Beeple menjual karyanya berupa koleksi gambar seharga $69 juta dalam bentuk NFT. "NFT adalah cara baru dalam mengalami dan memahami seni dan budaya dalam era digital, di mana pengguna dapat memiliki dan menjual karya seni digital secara unik dan transparan.", ujar Ryan Randy Suryono selaku pakar dan peneliti Fintech.