HTI sebut pro-kontra wajar
Abu Nasir, Ketua HTI Kotawaringin Barat, menyatakan bisa memahami ada pro dan kontra menyikapi isu khilafah yang sering ditadaruskan HTI. "Masalah itu tentu ada perbedaan-perbedaan. Ketika kita menyampaikan pandangan terhadap ide tertentu pasti ada yang pro dan kontra. Homer, riba yang jelas-jelas diharamkan Allah saja masih disikapi pro dan kontra. Jadi itu wajar," jelas Abu Nasir, usai kegiatan tablig akbar itu.
"Tentunya perlu ada dikusi-diskusi lagi. Dakwah kita di sini tanpa ada pemaksaan. Kita perlu ke depankan dialog, duduk bersama untuk mencari titik temunya," imbuhnya.
Kegiatan HTI Kotawaringin Barat itu pun secara umum berlangsung lancar. Mereka menggelar konvoi di jalan-jalan Kota Pangkalan Bun, dengan peserta sekitar lebih dari 50-an kendaraan roda empat, dan sepeda motor sebelum berlangsungnya tablig akbar.
Kegiatan usai lebih cepat dari biasanya, satu jam sebelum waktu salat duhur. Jemaah keluar dari masjid dengan tenang di tengah kumandang lagu-lagu salawat yang kali ini berasal dari dalam masjid, mirip dengan salawat yang dilantunkan pengajian di pasar yang berada di sebelah masjid itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H