Jika organ limpa terpapar lembab-panas, maka titik yang diambil : SP-09 & SP-06 (membuang kelembaban dan lembab-panas dari sanjiao bawah), LI-11 (membuang lembab-panas), GB-34 (membuang lembab-panas) dan BL-20 (memperkuat limpa, hanya titik ini yang ditonifikasi). Herbal yang bisa diberikan berdasarkan penurunan daya pikir adalah pegagan dan daun dewa. Manifestasi klinis yang tampak : rasa penuh pada epigastrium/perut bagian bawah, sakit perut, tidak ada nafsu makan, haus tanpa rasa ingin minum, mual, muntah, diare, merasa panas, air seni terlihat keruh, sakit kepala dengan rasa berat, kulit terasa gatal, lidah merah dengan selaput kuning dan nadi cepat.
Penyebab Penyakit pada Organ Limpa
Dari faktor patogen luar, kelembaban mendominasi terjadinya sindrom penyakit pada organ limpa. Hal ini dapat terjadi ketika pasien terlalu sering berada pada tempat yang lembab seperti tidur di tempat yang lembab atau tinggal di tempat yang lembab. Patogen lembab ini biasanya dikombinasikan dengan patogen panas dan dingin.
Dari faktor emosi, berfikir terlalu cemas, seperti memikirkan masa lalu atau cemas memikirkan kejadian di masa datang akan menyebabkan stagnasi pada qi-limpa. Termasuk pula jika terlalu ekses di dalam proses belajar, dapat memperlemah organ organ limpa sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Sedangkan dari faktor penyebab penyakit lain-lain (PPLL), diet ketat dan pola makan yang salah dapat menyebabkan organ limpa terganggu. Sebagai contoh, makanan di dalam TCM dapat dibagi menjadi makanan hangat dan makanan dingin. Makanan hangat contohnya seperti daging dan rempah-rempah, sedangkan makanan dingin misalnya makanan mentah (salad), sebagian besar buah-buahan, sebagian besar sayur-sayuran dan minuman dingin. Terlalu banyak memakan makanan yang dingin dapat menyebabkan fungsi limpa sebagai transformasi dan transportasi terganggu dan juga mengakibatkan masalah dalam pencernaan.
Sumber Bacaan :
The Foundation of Chinese Medicine. Giovanni Maciocia. Elsevier. 2nd Edition. 2005 (p. 149, 571 & 579) dan lainnya.
Semoga Bermanfaat.
budi ari (klinikalangalang.blogspot.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H