Pagi itu pukul enam pesawat take off. Dengan penuh kegembiraan hati ini juga ikut terbang. Ditemani istri tercinta duduk disamping sambil merangkul tangan. Suasana pesawat yang sepi berasa menjadi “bergairah”. Makannya kalau udah jadi pengantin baru segera “hijrah”. Melirik hingar-bingarnya dunia dan isinya. Sok banget! Hehe
Dan sudah bisa diprediksi, penerbangan Padang-Jakarta hanya memakan waktu 1 jam 40 menit. Kami sampai di Jakarta sekitar pukul 8:30 pagi. Oiya, hampir kelupaan kenapa saya dan istri tidak langsung pilih penerbangan Padang – Bandung? Alasannya klasik, menghemat anggaran rumah tangga. Hahaha karena harga tiketnya terlalu mahal, double price!
Setelah semua selesai, mulai dari cuci-cuci, beli donat, pengambilan bagasi. Akupun masih bingung mau naik apa ke Bandung. Berdasarkan berbagai referensi di internet, banyak yang merekomendasikan angkutan BUS PRIMAJASA. Nah, aku pun bergegas untuk segera membeli tiket. Tapi, tenyata tepat di pintu keluar Bandara ternyata ada mobil travel dengan harga ekonomis tujuan Bandung.
Lalu kami melipir ke kota tujuan Bandung. Selama perjalanan di dalam mobil sangat nyaman sekali. Mobilnya bersih, tempat duduknya juga memiliki space yang cukup besar. Istri yang sedang datang bulan, bisa beristrihat lebih tenang. Kakinya bisa diselonjorin kedepan. AC shuttle bus nya juga dingin. Perjalanan terbilang lancar. Tapi….
Setelah menempuh perjalanan darat dari Bandara Soetta ke Bandung selama 3 jam. Yang sebenarnya sebentar lagi sampai, tak bisa dielakan. Kemacetan datang melanda. Mobil jalannya merawap, lebih cepat siput. Padahal lagi dijalan tol. Kata bapak sopirnya, biasa kalau hari Sabtu, banyak orang-orang yang liburan ke Bandung. Terutama dari Jakarta.
Karena tidak bisa ngapa-ngapain. Bersabar bersama macet kurang lebih 3 jam. Akhirnya saya Cuma memperhatikan sekitaran, buka handphone, makan donat, lihat orang berantem karena mobilnya keserempet. Wahhhh pokoknya fase-fase ini sangat membosankan. Hoooaamm males nulisnya haha
Walaupun pendatang baru di kota Bandung, lantas tak buat saya gugup. Begitu sampai bandung sekitar pukul 4 sore. Tiba gilirannya saya memesan angkutan Online GRAB. Harganya juga lebih murah jika di bandingkan taksi conventional.
Jadilah akhirnya saya mendapatkan kos-kosan. Pengantin baru yang menikmati dinginya bandung didalam ruangan 4x3 meter. Awal-awal masa pengantin yang sangat menyenangkan. Bukan masalah meriahnya harta, melainkan niat tulus kami untuk membina rumah tangga di atas lantunan doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H