Mohon tunggu...
Budi Ardian Saputra
Budi Ardian Saputra Mohon Tunggu... Berdagang -

Penulis tidak naik kelas.E-mail: saputrabudiardian@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Undangan Berbahasa Indonesia yang Mulai Tergerus Zaman

11 November 2016   13:33 Diperbarui: 11 November 2016   19:05 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi undangan berbahasa indonesia http://tiaraundangan.com

Akhirnya dapat undangan juga. Eh, tunggu dulu. Saya langsung baca undangan dengan seksama dan ternyata...

Nah, undangan pernikahan teman saya yang ditulis lengkap dengan bahasa english (English Language) memiliki tampilan yang simple sekali dan elegan. Cukup satu lembar kecil, sudah berisi secara detail. Seandainya ditulis dengan Bahasa Indonesia, bisakah sesimple ini? Mari kita kenali dulu perbedaannya.

Hadueh! Apakah ini juga sebagian dari pertanda Bahasa Indonesia sudah semakin tergerus zaman?

Setelah mengumpulkan data yang cukup, izinkan saya untuk mengupas tuntas detail undangan pada umumnya yang menggunakan Bahasa Indonesia. Menurut saya undangan yang ditulis dengan bahasa Indonesia itu kesannya sangat sopan sekali, sesuai sekali dengan label bangsa kita "damai dan tentram".

ilustrasi undangan berbahasa indonesia http://tiaraundangan.com
ilustrasi undangan berbahasa indonesia http://tiaraundangan.com
Pertama, lembar pertama atau kata pertama selalu terdapat kata salam dan doa. Dari segi agama, hal begini memang dianjurkan. Tertuliskan niat dengan kata-kata yang indah. Tapi, ide iseng saya bertanya kebeberapa teman, kata-kata awal undangan tersebut jarang mereka baca. Ketika menerima undangan, langsung lihat nama, waktu dan alamat. Termasuk saya juga begitu. hehe Anda?

Kedua, fenomena yang terdapat pada undangan bahasa indonesia adalah  menuliskan nama lengkap berserta gelar. Diikuti oleh nama lengkap dari ayah dan Ibu. Contoh: Tia Indah Wihartati, S.Pd., M.Ed.,P.hD anak dari Candra Abdullah, SH., MH (ayah) ... (ibu). Kemungkinan undangan ini menggambarkan kalau yang sedang berpesta tidak anak saja, melainkan seluruh keluarga. Atau bisa jadi karena yang mengeluarkan dana resepsi adalah orang tua? bisa jadi!

Bahkan kalau di desaku, sebagai contoh acara pernikahan. Banyak orang tua yang cenderung membuat acara pesta untuk mendapatkan untung "uang". Tentunya dari para hadirin yang datang dan ngasih amplop (bukan pungli). Mungkin ini alasan konyol kenapa nama orang tua harus dicantumkan. Hooamm!

Ketiga, jarang ditemui undangan berbahasa Indonesia cukup dengan satu lembar halaman saja. Bisa jadi lipat atau lipat tiga. Satu lembar ukuran kertas F4, penuh dengan keterangan yang sangat detail. Ada juga yang memasukan peta lokasi.

Nah, Lantas bagaimana dengan undangan berbahasa Inggris?

Jawabanya 360 derajat berbeda. Tidak ada kata-kata salam dan doa. Langsung to the point menyebutkan tujuan. contoh: Save the Date, We are inviting you, dll. Bahkan nama orang tua tidak tertulis. Selain itu, penulisan nama dan alamat juga terkesan simple banget. Tanpa perlu keterangan seperti yang berbahasa Indonesia.

Well, karena sekarang informasi apa saja mudah sekali diakses, tidak menutup kemungkinan terjadi pergeseran budaya. Zaman sekarang juga manusianya ingin yang  serba instan dan simpel. Terlepas apakah tidak cinta bahasa indonesia lagi itu sulit untuk dikemukakan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun