Pendahuluan
Pada 8 Desember 2024, PT Anugrah Abadi, sebuah pabrik garmen yang terletak di Magelang, mengalami kebakaran besar yang mengakibatkan kerugian materiil yang signifikan. PT Anugrah Abadi ini adalah milik Mr. Lee yang bergerak di bidang garmen manufaktur tekstil untuk memproduksi pakaian dan perlengkapannya. Kebakaran ini melibatkan sejumlah besar mesin produksi, serta barang-barang yang sedang diproses, Kebakaran yang melanda PT Anugrah Abadi, menimbulkan dampak besar terhadap operasional perusahaan, lingkungan sekitar, dan kesejahteraan karyawan. Insiden ini bukan hanya mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan, tetapi juga menimbulkan kerugian sosial-ekonomi yang signifikan.
Penerapan Maslahah Performa
Dalam konteks pendekatan maslahah (kemaslahatan), penyelesaian kasus ini memerlukan langkah-langkah yang memastikan perlindungan lima hal mendasar (maqashid syariah): agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Mari kita lihat penyelesaian case ini dengan pendekatan maslahah performa atau (Map) dimana sistem Map ini adalah sistem kinerja yang berlandaskan kepada kemaslahatan.
Pertama, kebakaran di PT Anugrah Abadi menjadi pelajaran penting dalam melindungi jiwa (hifdz al-nafs). Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, evakuasi yang lambat dan minimnya alat keselamatan menjadi tanda kurangnya upaya preventif perusahaan. Dengan pendekatan maslahah, perusahaan seharusnya memprioritaskan implementasi sistem manajemen keselamatan kerja yang sesuai standar. Upaya ini tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga memberikan rasa aman kepada karyawan, sehingga mampu mencegah potensi kehilangan nyawa di masa mendatang.
Kedua, dari perspektif hifdz al-mal (perlindungan harta), kerugian materi akibat kebakaran, baik pada aset perusahaan maupun kerugian pihak ketiga, menunjukkan pentingnya manajemen risiko yang memadai. Perusahaan perlu memiliki asuransi kebakaran yang komprehensif dan prosedur mitigasi risiko yang efektif. Di sisi lain, pendekatan maslahah juga menuntut tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang terdampak, seperti memberikan kompensasi atau bantuan kepada mereka yang dirugikan, termasuk tenaga kerja yang kehilangan penghasilan akibat gangguan operasional.
Secara holistik, insiden ini menjadi momentum evaluasi bagi perusahaan untuk memperkuat tata kelola (good governance) berdasarkan prinsip maslahah.Â
Langkah-langkah strategis seperti pelatihan keselamatan, audit risiko rutin, dan komunikasi yang transparan dengan pemangku kepentingan merupakan manifestasi nyata dari penerapan nilai-nilai maslahah dalam manajemen korporasi. Dengan demikian, PT Anugrah Abadi tidak hanya memulihkan performa bisnisnya, tetapi juga berkontribusi pada kemaslahatan publik yang lebih luas.
Penutup
Pendekatan maslahah dalam kasus ini memberikan kerangka solusi yang tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, tetapi juga mencakup aspek moral, sosial, dan keberlanjutan, sehingga menghasilkan manfaat yang menyeluruh bagi semua pihak.
Rujukan:
Firdaus, A. (2014). Maslahah Performa (MaP): Sistem Kinerja untuk Mewujudkan Organisasi Berkemaslahatan. Ed.1, Cet. 1- Yogyakarta: Deepublish. Diakses melalui https://www.researchgate.net/publication/280713511_MASLAHAH_PERFORMA_MaP_Sistem_Kinerja_untuk_Mewujudkan_Organisasi_Berkemaslahatan?enrichId=rgreq-c83a3a9f6a1a536e3ef42dccfc5c8a24-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDcxMzUxMTtBUzoyNTkwNzA3NDE0NDY2NThAMTQzODc3ODY4Nzg3OQ%3D%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf [diakses 18 Desember 2024].
Artikel ini ditulis oleh Budianto Mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Tazkia
