Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebenaran Normatif, Antara Realitas dan Kebutuhan untuk Dipercaya

29 Oktober 2024   08:51 Diperbarui: 29 Oktober 2024   09:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di banyak situasi, loyalitas berlebihan justru dapat membuat seseorang tertinggal dari segi pengembangan karier atau bahkan kesejahteraan finansial. Mereka yang memilih untuk pindah demi kesempatan yang lebih baik seharusnya dianggap cerdas dalam beradaptasi, bukan dilabeli kurang loyal.

Fenomena lain dari kebenaran normatif adalah saat kita mendapati pernyataan-pernyataan yang disamakan dengan moralitas kolektif, seperti "keluarga adalah yang terpenting." Sementara keluarga memang memiliki peran penting, setiap individu punya hubungan yang berbeda dengan keluarga mereka. 

Ada yang merasa bahagia dan didukung penuh oleh keluarga, namun ada pula yang mengalami tekanan atau bahkan kekerasan dari keluarga mereka sendiri. 

Meski demikian, pandangan normatif yang menyatakan bahwa keluarga selalu lebih utama tetap dipaksakan, membuat orang merasa terpaksa untuk mengutamakan keluarga meskipun relasi tersebut justru menyakiti mereka.

Namun, mengapa kita terus mempertahankan kebenaran normatif ini? Salah satunya adalah kebutuhan akan stabilitas. Kebenaran normatif menawarkan kepastian dan struktur, terutama di tengah dunia yang semakin kompleks dan berubah cepat. 

Masyarakat merasa lebih aman ketika ada aturan main yang diikuti oleh banyak orang. Namun, pertanyaannya, apakah ini harus berarti bahwa semua orang harus menyesuaikan diri dengan norma yang ada, bahkan ketika norma itu tidak lagi relevan atau justru membebani?

Saat ini, kita perlu lebih kritis dalam melihat kebenaran normatif. Di era informasi yang begitu terbuka, kita punya peluang lebih besar untuk mengeksplorasi ide dan konsep alternatif yang mungkin lebih sesuai dengan realitas individu. 

Ini adalah peluang untuk mempertanyakan kebenaran-kebenaran yang diterima begitu saja dan menggali lebih dalam tentang apa yang sebenarnya benar bagi kita. Masyarakat yang sehat bukanlah yang menekan perbedaan, tetapi yang menghargai keberagaman pilihan dan sudut pandang.

Tentu saja, ini bukan berarti kita harus menentang setiap norma yang ada. Beberapa norma memang berperan penting dalam menjaga harmoni sosial dan menyatukan masyarakat. 

Namun, kita juga perlu sadar bahwa kebenaran normatif bukanlah sesuatu yang mutlak dan abadi. Ia adalah hasil dari konstruksi sosial yang bisa berubah sesuai kebutuhan zaman. Ketika kebenaran normatif mulai bertentangan dengan realitas atau merugikan individu-individu yang berbeda, saatnya untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai tersebut.

Kebenaran normatif adalah produk masyarakat yang terus berkembang. Jika kita ingin hidup dalam masyarakat yang lebih inklusif dan suportif, kita perlu membuka ruang dialog yang memungkinkan setiap individu untuk mencari dan menemukan kebenaran yang relevan bagi mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun