Ketiga, kita juga perlu memanfaatkan teknologi secara bijak. Media sosial bisa menjadi alat yang powerful jika digunakan untuk memperkuat hubungan antarwarga. Kita dapat memanfaatkan platform digital untuk mengorganisir kegiatan sosial, berbagi informasi tentang kebutuhan sesama, atau menggalang dana untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dengan memanfaatkan teknologi secara positif, kita bisa memperkuat kembali semangat gotong royong meskipun dalam konteks yang berbeda.
Kembali pada Esensi Gotong Royong
Budaya gotong royong adalah warisan berharga yang harus kita jaga dan lestarikan. Kehilangan budaya ini bukan hanya mengancam solidaritas sosial, tetapi juga membawa dampak negatif bagi kehidupan sehari-hari. Dalam menghadapi tantangan zaman, kita perlu berupaya untuk menggali kembali akar kebersamaan yang telah terabaikan. Melalui pendidikan, interaksi langsung, dan pemanfaatan teknologi, kita dapat membangkitkan kembali semangat gotong royong yang sudah menjadi bagian dari identitas kita.
Ketika masyarakat kembali bersatu dan saling mendukung, bukan hanya individu yang akan diuntungkan, tetapi seluruh komunitas akan merasakan dampak positifnya. Mari kita bangkit dan menghidupkan kembali budaya gotong royong, demi menciptakan masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan peduli terhadap sesama. Hanya dengan cara ini kita bisa menjadikan gotong royong sebagai pondasi untuk menghadapi tantangan bersama di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H