Pelajari profil perusahaan, visi misinya, serta deskripsi pekerjaan dengan seksama. Sesuaikan isi CV dan surat lamaran sehingga mencerminkan bahwa kita benar-benar memahami perusahaan dan posisinya. Ini menunjukkan bahwa kita serius dalam melamar dan tidak asal mengirim lamaran. HRD tentu akan lebih tertarik pada kandidat yang tampak benar-benar menginginkan posisi tersebut, bukan hanya mencari pekerjaan.
Pentingnya Jaringan (Networking)
Selain kemampuan teknis dan personal branding, jaringan profesional juga memainkan peran penting dalam proses melamar kerja. Banyak lowongan pekerjaan tidak diiklankan secara publik dan hanya diketahui oleh orang-orang dalam jaringan profesional tertentu. Oleh karena itu, membangun dan memelihara hubungan dengan orang-orang dalam industri yang diincar sangat penting.
Networking bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti bergabung dalam komunitas atau grup industri di media sosial, mengikuti webinar, atau menghadiri acara-acara industri. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan, mendapatkan referensi, atau bahkan diajak langsung untuk bergabung dalam perusahaan.
Kesiapan dalam Wawancara: Lebih dari Sekadar Menjawab Pertanyaan
Setelah melewati tahap pengiriman lamaran, tantangan berikutnya adalah wawancara. Banyak pelamar yang beranggapan bahwa wawancara hanya sekadar menjawab pertanyaan tentang diri sendiri atau pengalaman kerja. Namun, wawancara adalah kesempatan untuk menunjukkan siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita bisa berkontribusi pada perusahaan.
Untuk itu, persiapan wawancara adalah kunci. Pelajari perusahaan dengan mendalam, pahami apa yang mereka cari dalam kandidat, dan siapkan jawaban yang relevan dan berkesan. Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan pertanyaan cerdas yang menunjukkan bahwa kita tertarik dan peduli terhadap perusahaan. Wawancara bukan hanya tentang bagaimana perusahaan menilai kita, tetapi juga tentang bagaimana kita menilai perusahaan tersebut.
Mentalitas Tangguh: Menolak Bukan Berarti Kegagalan
Dalam proses melamar pekerjaan, penolakan adalah hal yang wajar. Tidak jarang kita mengirimkan puluhan lamaran dan hanya mendapat sedikit respons, atau bahkan tidak ada sama sekali. Di sinilah mentalitas tangguh diperlukan. Jangan biarkan penolakan menghentikan langkah. Setiap penolakan adalah kesempatan untuk belajar dan memperbaiki lamaran berikutnya.
Gunakan setiap pengalaman untuk meningkatkan diri, baik itu dalam hal memperbaiki CV, mengasah keterampilan wawancara, atau memperluas jaringan. Ingatlah bahwa proses melamar pekerjaan adalah maraton, bukan sprint. Kesuksesan membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan adaptasi.
Melamar Pekerjaan di Era Digital