Kahar menambahkan, "Tapi kita juga harus ingat, sebagai oposisi, kita harus kritis dan memberi solusi. Misalnya, saat mereka bikin kebijakan yang nggak sesuai, kita bisa kasih alternatif yang lebih baik dengan cara yang lucu."
Badu bersemangat. "Iya, kita bisa jadi 'Oposisi Lucu tapi Penuh Makna'! Semua orang bisa tertawa, tapi tetap paham apa yang kita kritik."
Rijal pun mengusulkan, "Dan kita harus aktif di media sosial. Bikin video pendek yang menggambarkan situasi politik saat ini dengan cara yang konyol. Biar orang-orang makin aware dan terlibat!"
Kobar bersemangat. "Bisa jadi tren baru! Kita bisa jadi partai oposisi dengan cara yang unik, sambil tetap berjuang untuk rakyat!"
Malam itu, di tengah cangkir kopi dan obrolan penuh gelak tawa, keempat sahabat itu merumuskan rencana untuk menjadi "Oposisi Bercanda". Mereka bertekad untuk mengajak lebih banyak orang terlibat dalam politik, tetapi dengan cara yang menyenangkan.
Dan siapa tahu, mungkin dengan tawa dan kritik yang kreatif, mereka bisa membawa perubahan yang diharapkan, tanpa harus mengorbankan humor yang selalu ada di setiap perbincangan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H