Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kecanduan Judi Online di Kalangan Pelajar

21 Oktober 2024   03:48 Diperbarui: 21 Oktober 2024   04:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital yang semakin berkembang, kita menyaksikan kemudahan akses terhadap berbagai informasi dan hiburan. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada sisi gelap yang kian mengancam, terutama bagi kalangan pelajar: kecanduan judi online. 

Fenomena ini bukan hanya sekadar tren; ini adalah ancaman serius yang dapat merusak masa depan generasi muda kita.

Dari sekadar hobi hingga menjadi kecanduan, judi online kini telah menjadi bagian dari kehidupan sebagian pelajar. Tanpa disadari, mereka terjebak dalam lingkaran setan yang membuat mereka terus berusaha untuk menang, meski sering kali berujung pada kerugian. 

Statistik menunjukkan bahwa jumlah pelajar yang terlibat dalam aktivitas perjudian online meningkat secara signifikan. Menurut penelitian terbaru, lebih dari 30% pelajar di beberapa daerah melaporkan pernah mencoba perjudian online. Angka ini jelas mengkhawatirkan dan menunjukkan bahwa kita harus segera mengambil tindakan.

Salah satu faktor yang mendorong pelajar untuk terjun ke dunia judi online adalah daya tarik keuntungan yang instan. Dalam pikiran mereka, judi sering kali dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang tanpa perlu bekerja keras. 

Hal ini diperparah oleh iklan-iklan yang glamoris dan penuh janji yang dipasarkan di platform digital. Pelajar yang masih mencari jati diri dan stabilitas finansial rentan terpengaruh oleh ilusi tersebut. Tanpa pengalaman hidup yang cukup, mereka sering kali tidak menyadari risiko yang mengintai.

Namun, yang lebih mencolok adalah dampak psikologis dari kecanduan ini. Judi online tidak hanya sekadar merugikan secara finansial, tetapi juga menghancurkan kesehatan mental pelajar. 

Rasa cemas, depresi, dan bahkan kecemasan sosial sering kali mengikutinya. Mereka yang terjebak dalam judi online sering kali merasa terasing dari teman-teman dan keluarga. 

Kesehatan mental yang buruk berdampak pada prestasi akademis, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini adalah masalah yang tidak bisa kita anggap remeh.

Sementara itu, peran orang tua dan lingkungan juga tidak bisa diabaikan. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak-anak mereka terlibat dalam judi online. Dalam banyak kasus, orang tua cenderung sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, sehingga kurang memberikan perhatian kepada anak-anak. 

Di sisi lain, pergaulan dan lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi keputusan pelajar. Jika mereka berada di lingkungan yang menganggap judi sebagai hal yang biasa, kemungkinan untuk terjebak dalam kecanduan ini semakin tinggi.

Pendidikan adalah kunci untuk mencegah dan mengatasi masalah ini. Sekolah-sekolah perlu mulai mengedukasi siswa tentang risiko dan bahaya judi online. Program-program pencegahan yang melibatkan diskusi terbuka, sosialisasi, dan penanaman nilai-nilai moral dapat membantu siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

 Mengajak siswa untuk berbicara tentang pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi juga dapat membuka jalan bagi kesadaran kolektif.

Di sisi lain, pemerintah juga harus berperan aktif dalam menangani masalah ini. Regulasi yang lebih ketat terhadap situs judi online perlu diterapkan. Selain itu, kampanye kesadaran publik yang menyoroti bahaya perjudian harus digalakkan. 

Masyarakat perlu diberi informasi yang jelas dan akurat tentang risiko yang terkait dengan perjudian, terutama bagi kalangan muda. Melibatkan influencer dan tokoh publik dalam kampanye ini juga dapat memberikan dampak yang lebih besar, mengingat banyak pelajar yang mengidolakan mereka.

Namun, solusi tidak hanya datang dari institusi. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi pelajar.

 Menumbuhkan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, memberikan dukungan emosional, dan menciptakan ruang bagi anak untuk berbagi tanpa merasa dihakimi adalah langkah-langkah penting yang bisa kita ambil.

Dalam menghadapi kecanduan judi online, kesadaran adalah langkah awal. Mari kita bersama-sama mengedukasi diri kita dan orang-orang di sekitar kita tentang risiko yang ada. Setiap pelajar berhak mendapatkan masa depan yang cerah tanpa terjebak dalam jerat perjudian. 

Hanya dengan kerja sama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, kita dapat memerangi kecanduan judi online dan memastikan bahwa generasi muda kita dapat tumbuh dengan sehat, bahagia, dan sukses. Masa depan mereka adalah tanggung jawab kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun