Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saling Menasehati di Tengah Kebodohan

20 Oktober 2024   08:29 Diperbarui: 20 Oktober 2024   08:30 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badu menambahkan, "Atau kamu bisa ikut kompetisi ngomong cepat! Di sana, kamu bisa belajar untuk cepat berbicara dan tidak tersangkut di tengah kalimat."

Rijal tersenyum, "Terima kasih, teman-teman. Aku akan coba untuk berbicara lebih banyak, walaupun sepertinya itu akan menjadi tantangan bagiku!"

Kemudian, Kahar mengusulkan, "Bagaimana jika kita membuat jadwal rutin untuk saling menasehati setiap minggu? Kita bisa bertukar pikiran dan memberi masukan tentang hal-hal yang kita lakukan di kehidupan sehari-hari."

Kobar menyetujui. "Ide bagus! Kita bisa menjadi semacam kelompok dukungan, meskipun dengan cara yang konyol. Kita bisa belajar sambil tertawa!"

Badu menambahkan, "Kita bisa menamakan kelompok kita 'Bromocraft'. Artinya, 'Bromocraft: Sahabat Saling Menasehati'. Setiap minggu kita akan saling menasehati, meskipun nasihatnya sering kali aneh dan konyol!"

Selesai membahas rencana mereka, Kobar lalu bertanya kepada Kahar, "Jadi, Kahar, sudahkah kamu mengingat semua nasihat yang kita berikan? Atau kamu malah merencanakan untuk menyanyikan lagu di depan kita?"

Kahar tertawa, "Tentu saja! Tetapi aku rasa, aku lebih baik mendengarkan dan tidak beraksi. Mungkin lebih baik jika aku menyanyi di bawah shower saja!"

Kawan-kawan itu tertawa terbahak-bahak, dan Kahar merencanakan sebuah lagu yang konyol untuk mereka nyanyikan nanti. Rijal yang pendiam, ikut bergembira, merasakan bahwa hidupnya sedikit lebih berwarna dengan kehadiran teman-teman yang konyol ini.

Mereka melanjutkan perbincangan dengan lelucon dan tawa, menyadari bahwa meskipun saling menasehati, kadang-kadang yang dibutuhkan adalah bersenang-senang dan menikmati kebodohan satu sama lain. Dan itulah yang membuat persahabatan mereka begitu istimewa.

Di akhir malam, saat pulang, mereka semua sepakat untuk tidak hanya saling menasehati, tetapi juga saling mendukung dalam cara yang paling lucu dan konyol. Karena di dunia yang penuh tekanan ini, kadang-kadang kita perlu mengingat bahwa kebahagiaan juga bisa ditemukan di dalam lelucon dan kebodohan yang kita bagi bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun