Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saling Menasehati di Tengah Kebodohan

20 Oktober 2024   08:29 Diperbarui: 20 Oktober 2024   08:30 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah desa yang tak terlalu jauh dari hiruk-pikuk kota, Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal berkumpul di sebuah warung kopi. Sore itu, mereka berempat berencana untuk melakukan kegiatan yang sudah lama tidak mereka lakukan: saling menasehati. Kobar, yang paling bijaksana di antara mereka, bersemangat untuk memulai.

"Teman-teman," Kobar membuka pembicaraan, "aku merasa kita perlu saling menasehati. Zaman sekarang, banyak orang terjebak dalam kesalahan yang sama, dan kita perlu membantu mereka."

Kahar, yang dikenal suka bercanda, menjawab dengan nada humoris, "Iya, Kobar. Apakah kita akan jadi penasihat profesional? Siapa tahu, kita bisa membuka jasa 'Konsultan Konyol'! Biayanya murah, tapi nasihatnya tak ada yang bisa dipercaya!"

Badu menambahkan, "Sementara kita menunggu nasihat itu ditawarkan, bagaimana kalau kita mulai dengan diri kita sendiri? Kita bisa memperbaiki diri sebelum menasehati orang lain."

Rijal, yang cenderung pendiam, mengangguk. "Baiklah, kita mulai saja. Kobar, silakan memberi nasihat pertama."

Kobar tersenyum lebar. "Oke, nasihat pertamaku adalah: Jangan terlalu serius dalam hidup. Kita harus belajar menikmati setiap momen, meskipun itu konyol! Seperti saat kita menunggu hujan sambil minum kopi ini. Jika kita terlalu serius, kita akan tersesat dalam pikiran kita sendiri!"

Kahar tak bisa menahan tawa. "Benar sekali! Seperti saat aku berusaha meraih cita-cita menjadi penyanyi, padahal suara sumbangku ini sudah bisa membuat kucing di desa kita kabur!"

Badu mengelus dagunya, berpura-pura berpikir dalam. "Aku punya nasihat untuk Kahar. Mungkin sebaiknya kamu mengganti mimpi jadi penyanyi dengan mimpi jadi pemandu karaoke. Di sana, kamu bisa menggunakan suara sumbangmu untuk menyemarakkan suasana!"

Semua tertawa, dan Rijal kemudian berkata, "Sekarang, siapa yang mau menasehati aku? Apa yang harus aku lakukan untuk lebih bersosialisasi?"

Kobar menjawab, "Rijal, aku menyarankan agar kamu belajar berbicara dengan lebih percaya diri. Cobalah untuk tidak selalu hanya mendengarkan orang lain. Mungkin kamu bisa mulai dengan memberikan kritik terhadap film atau acara TV yang kamu tonton."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun