Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilema Cinta di Era Modern

20 Oktober 2024   05:26 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:05 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rijal menambahkan, "Kita bisa mengajak orang tua juga. Mereka sering kali tidak tahu apa yang terjadi dalam hubungan anak-anak mereka. Dengan begitu, orang tua bisa memahami dan mendukung anak-anak mereka dengan cara yang lebih baik."

Badu, yang penuh energi, berkata, "Mari kita adakan acara 'Cinta Sehat' di desa! Kita bisa mengundang narasumber yang berpengalaman untuk memberikan panduan tentang pacaran yang baik. Kita bisa menyusun materi yang menarik, sehingga semua orang bisa terlibat."

Setelah diskusi panjang, mereka sepakat untuk mengadakan acara tersebut. Hari itu pun tiba, dan warga desa berdatangan dengan antusias. Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal menyambut mereka dengan semangat.

Kahar membuka acara dengan canda. "Selamat datang di acara 'Cinta Sehat'! Kita di sini untuk belajar bagaimana cinta itu bisa bikin kita bahagia tanpa membuat kita jadi orang yang 'buta' terhadap tanggung jawab!"

Badu menambahkan, "Dan mari kita ingat, cinta yang sehat tidak hanya soal hubungan dengan pasangan, tetapi juga hubungan dengan diri sendiri dan orang lain."

Kobar menyampaikan pesan penting tentang batasan dalam hubungan dan bagaimana menjaga keseimbangan antara cinta dan kewajiban. Rijal berbagi pengalamannya, menjelaskan bagaimana pentingnya komunikasi dalam pacaran.

Setelah acara selesai, banyak remaja yang merasa terinspirasi. Udin, yang sebelumnya menjadi "bintang iklan", hadir dan mengakui kesalahannya. "Saya tidak menyangka bahwa pacaran bisa memiliki dampak yang begitu besar. Saya berjanji akan lebih fokus pada pendidikan dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama!"

Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal tersenyum, merasa bangga dengan pencapaian mereka. Mereka telah berhasil mengedukasi masyarakat tentang pacaran yang sehat dan dampak negatifnya.

Dari hari itu, desa kecil mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga hubungan dengan bijak. Dengan semangat baru, mereka terus berbagi informasi dan mendukung satu sama lain untuk mencapai kebahagiaan yang lebih berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun