Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saatnya Menepi Untuk Menemukan Ketenangan

20 Oktober 2024   02:23 Diperbarui: 20 Oktober 2024   02:58 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, kita sering kali merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton. Aktivitas yang tiada henti, tuntutan pekerjaan, serta berbagai tanggung jawab dapat membuat kita merasa lelah dan kehilangan arah. Dalam situasi ini, satu pertanyaan mungkin muncul: kapan saatnya untuk menepi? Menepi bukan hanya sekadar berhenti sejenak, tetapi juga tentang menemukan momen untuk merenung, merefleksikan diri, dan menata kembali langkah hidup kita.

Mengapa Kita Perlu Menepi ?

Seperti halnya pelaut yang harus menepi untuk memperbaiki kapal dan menyiapkan kembali perbekalan, kita juga memerlukan waktu untuk diri sendiri. Saat kita menepi, kita memberi diri kita izin untuk beristirahat dan mereset pikiran. Dalam dunia yang terus bergerak, penting untuk memberi diri kita ruang untuk bernapas, merenungkan tujuan kita, dan menilai apakah kita masih berada di jalur yang tepat.

Ketika kita berada di tengah arus kehidupan, kita cenderung hanya fokus pada tujuan akhir, sering kali melupakan perjalanan yang kita lalui. Menepi memberikan kesempatan untuk menikmati setiap momen dan menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang pengalaman yang kita kumpulkan sepanjang jalan.

Refleksi Diri: Melihat ke Dalam

Menepi memberi kita kesempatan untuk melakukan refleksi diri. Dalam keheningan, kita dapat mempertimbangkan pilihan yang telah kita buat, mengevaluasi tujuan hidup kita, dan bertanya pada diri sendiri apakah kita benar-benar bahagia dengan arah yang kita ambil. Ini adalah saat untuk melihat ke dalam, mengeksplorasi emosi kita, dan menyelami pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi kita.

Proses refleksi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara---baik melalui meditasi, menulis jurnal, atau sekadar duduk di tempat yang tenang sambil menikmati alam. Saat kita merenungkan langkah-langkah yang telah diambil, kita bisa mendapatkan wawasan yang berharga tentang diri kita. Mungkin kita menemukan bahwa ada hal-hal yang perlu diubah, atau mungkin kita menyadari bahwa kita telah melangkah jauh lebih jauh daripada yang kita kira.

Kembali ke Diri Sendiri

Menepi juga merupakan waktu yang tepat untuk kembali ke diri sendiri. Dalam hiruk-pikuk kehidupan, kita sering kali kehilangan kontak dengan apa yang benar-benar kita inginkan. Dengan memberi diri kita kesempatan untuk menepi, kita bisa menemukan kembali minat dan hobi yang mungkin telah kita abaikan. Mungkin kita menyukai menggambar, berkebun, atau sekadar membaca buku di tengah taman. Kegiatan-kegiatan ini bukan hanya mengisi waktu, tetapi juga memberi kita kebahagiaan dan rasa kepuasan yang mendalam.

Saat kita menghabiskan waktu untuk diri sendiri, kita juga memberi diri kita kesempatan untuk melepaskan beban mental yang mungkin kita pikul. Menghabiskan waktu sendirian di tempat yang tenang membantu kita mengurangi stres dan mengisi ulang energi positif dalam diri kita. Ketika kita merasa lebih baik secara mental, kita dapat menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun