Kahar setuju. "Benar, Kob! Kita harus lebih terbuka dan saling berbagi. Jika ada masalah, lebih baik kita berbicara langsung, daripada menikam dari belakang."
Badu melanjutkan, "Jadi, kita sepakat untuk jadi sahabat yang baik. Kita jangan sampai jadi 'teman yang menusuk'! Mending kita buat grup 'Sahabat Sejati' dan berbagi pengalaman!"
Rijal tertawa, "Kita bisa mengadakan pertemuan bulanan! Di sana, kita bisa berbagi cerita lucu dan pengalaman hidup, agar tidak ada yang merasa terasing!"
Kobar tersenyum, "Dan kita bisa bikin poster untuk mengingatkan semua orang bahwa 'Menikam dari belakang itu tidak keren!'"
Dengan tawa dan semangat, keempat sahabat itu bertekad untuk memperbaiki hubungan antar teman di desa mereka. Mereka menyadari bahwa kejujuran dan keterbukaan adalah kunci untuk membangun persahabatan yang kuat.
Malam itu, sambil menyeruput kopi, mereka pulang dengan tekad baru. Mereka ingin menjadi contoh bagi orang-orang di sekitar mereka bahwa persahabatan yang sejati tidak pernah mengandalkan pengkhianatan, tetapi pada kejujuran dan saling mendukung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H