Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Drama Pos Ronda

18 Oktober 2024   21:55 Diperbarui: 18 Oktober 2024   22:20 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kahar mengangguk mantap. "Betul sekali! Doa memberi kita semangat dan kekuatan, sedangkan usaha membawa kita pada tujuan. Keduanya sama-sama penting."

Badu, yang tampaknya baru mendapat ide, bertanya, "Lalu, gimana kalau kita bikin acara 'Doa dan Usaha' di pos ronda? Kita ajak semua warga berkumpul, berdoa, dan setiap orang bisa cerita tentang usaha mereka. Mungkin bisa jadi motivasi!"

Rijal tersenyum lebar, "Itu ide yang bagus, Badu! Kita bisa ajak semua orang untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung. Dengan begitu, kita bisa menginspirasi satu sama lain untuk terus berusaha setelah berdoa."

Kobar, yang awalnya skeptis, mulai terlihat bersemangat. "Aku setuju! Kita bisa buat agenda tetap, setiap bulan kita kumpul di sini, berdoa dan berbagi tentang usaha masing-masing. Siapa tahu ada yang bisa membantu satu sama lain."

Kahar menambahkan, "Dan jangan lupa, kita juga bisa berdoa untuk kemajuan kampung kita. Mungkin bisa minta bantuan dari Tuhan untuk memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang ada di kampung kita."

Badu bersemangat. "Kalau gitu, aku siap jadi koordinatornya! Kita bisa buat poster, undang semua warga, bahkan bikin acara santai dengan makanan. Pasti banyak yang datang."

Semua setuju dengan ide itu. Malam itu, di pos ronda yang biasanya hanya dipenuhi tawa dan canda, mereka merancang rencana yang baru. Kobar merasa lebih optimis, Kahar bersyukur bisa memberikan pandangan yang lebih baik, dan Rijal merasa bangga dengan inisiatif mereka.

Dengan semangat baru, mereka berempat pulang ke rumah masing-masing, membawa harapan untuk masa depan yang lebih cerah---dengan berdoa dan berusaha yang seimbang, serta mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Malam itu, mereka tak hanya menemukan makna baru tentang doa dan usaha, tetapi juga arti kebersamaan di tengah masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun