Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Diri Sendiri

17 Oktober 2024   00:10 Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:21 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan salah, Rijal! Kadang konyol itu keren!" jawab Badu sambil tertawa. "Aku rasa kita harus berani menunjukkan sisi lucu kita."

Kobar pun bersemangat. "Bagaimana kalau kita membuat tantangan? Selama seminggu, kita harus melakukan sesuatu yang menunjukkan siapa kita sebenarnya!"

Mereka semua setuju, dan tantangan pun dimulai. Selama seminggu ke depan, masing-masing dari mereka berusaha menunjukkan diri mereka yang sebenarnya.

Kahar memutuskan untuk menulis puisi yang mencerminkan perasaannya. Badu, dengan keberanian yang baru ditemukan, mengubah gaya rambutnya menjadi lebih nyentrik. Rijal mencoba berani tampil berbeda dengan mengenakan pakaian yang ia suka, meski itu membuatnya terlihat aneh. Sementara Kobar memilih untuk menyuarakan pendapatnya tentang hal-hal yang biasanya dihindari.

Setelah seminggu berlalu, mereka kembali berkumpul di warung Bu Tini untuk berbagi pengalaman.

Kobar mulai bercerita, "Aku merasa sangat lega setelah menyuarakan pendapatku! Meskipun beberapa orang menganggapku aneh, aku tidak peduli lagi!"

Kahar mengangguk. "Dan puisi yang aku tulis, walaupun tidak terlalu bagus, membuatku merasa bebas! Aku menyadari bahwa mengekspresikan diri itu penting."

Badu menyeringai lebar. "Aku mengubah gaya rambutku dan banyak orang tertawa. Tapi, yang mengejutkan, banyak juga yang memujiku! Sepertinya konyol itu bisa menjadi keren!"

"Dan aku," kata Rijal, "mencoba pakaian baru. Awalnya aku merasa aneh, tapi setelah beberapa kali dipakai, aku merasa lebih percaya diri!"

Kahar berpikir sejenak dan berkata, "Jadi, sepertinya kita semua menemukan bahwa menjadi diri sendiri itu tidak selalu mudah, tapi sangat bermanfaat."

Badu menambahkan dengan semangat, "Iya! Kita jadi lebih bahagia ketika kita tidak perlu berpura-pura!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun