Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu dalam Selembar Kertas

1 September 2024   22:18 Diperbarui: 1 September 2024   22:20 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu, kau adalah cerita 

yang tak pernah kubaca, 

namun hidup di tiap halaman 

waktu yang berlalu, 

seperti tinta yang terserap 

dalam kertas basah

mengabadi di antara ruang kosong 

yang diam.

Di dapur kecilmu, 

kau meramu langit 

dari sejumput garam 

dan api yang sabar, 

mengubah bahan-bahan sederhana 

menjadi pelukan hangat 

yang membalut tubuh kami 

di tengah malam yang dingin.

Kau adalah hujan 

yang jatuh di tanah gersang, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun