Di tengah hujan yang tak berhenti,Â
kerinduan ku menetesÂ
seperti tetes air yang mengalirÂ
di kaca jendela,Â
sebuah aliran lembutÂ
yang menghapus jejakÂ
dari yang telah tiada.
Ku bicara dengan bayangan,Â
menyusun kalimat-kalimatÂ
dari kesunyian,Â
mencoba mendengarkanÂ
suara yang telah memudarÂ
di balik awan gelap,Â
seperti mimpi yang menguapÂ
di pagi hari.
Di setiap petikan hujan,Â
ada getaran dari kenangan,Â
seperti gitar yang dilupakanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!